Kejadian pencurian kendaraan bermotor terjadi di kawasan Balai Kota Surabaya, tepatnya di area parkir kendaraan roda dua Gedung Ex-Humas pemerintah kota (pemkot) setempat, Jalan Jimerto, Sabtu (25/3) sore.

Kejadian itu pun terekam melalui CCTV yang terpasang di kawasan tersebut. Wajah pelaku pencurian terpampang jelas.

Pelaku yang wajahnya tertangkap kamera CCTV mengenakan topi, jaket, dan celana jin berwarna hitam.

Pelaku terlihat turun dari sepeda motor "Honda Scoopy" berwarna merah hitam. Diduga kendaraan roda dua itu dikendarai oleh satu orang rekannya. 

Pria dengan setelan serba hitam kemudian menunjukkan gelagat mencurigakan. Dia berjalan mondar-mandir sembari sesekali memantau keadaan sekitar area parkir.

Pelaku juga sempat duduk di area taman yang berada di depan gedung tersebut.

Dirasa kondisi aman, pelaku mulai mendekati sepeda motor Honda CRF berwarna hitam dengan nomor polisi W 3176 NBK dan dilanjutkan mencongkel "rumah kunci" kendaraan itu.

Usai berhasil membobol "rumah kunci", pelaku kemudian langsung bergegas kabur, sembari membawa kendaraan yang sudah ditargetkan.

Diketahui, kendaraan itu merupakan milik salah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya, Indriatno Heryawan.

Dikonfirmasi ANTARA, Indriatno memperkirakan kejadian pencurian itu terjadi sekitar pukul 17.50 WIB.

"Sekitaran jam 17.50 WIB, waktu buka puasa di dalam kantor, aku buka puasa itu sama orang-orang di dalam sana," ujarnya, Minggu.

Sekitar pukul 19.15 WIB, korban keluar dari gedung dan akan pulang ke rumah. Dia pun mengambil helm yang ditempatkan di etalase di lobby gedung.

Indriatno kemudian bergegas menuju parkiran dan mendapati kendaraan roda duanya sudah raib.

"Aku takon arek-arek seng jogo, pada gak ngerti, terus tanya ke wong di warung iku yo gak ngerti (saya menanyakan ke petugas penjaga, tidak ada yang tahun, kemudian bertanya ke orang-orang yang ada di warung juga tidak ada yang tahu)," ucapnya.

Dia pun memutuskan untuk langsung menuju ruang CCTV di lantai lima Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya yang lokasi berada di seberang Gedung Ex-Humas pemkot setempat.

Usai mendapati bukti-bukti pencurian kendaraan miliknya, dia bersama satu orang rekannya langsung bergegas menuju Polsek Genteng untuk melakukan peristiwa tersebut.

Foto pelaku pencurian yang dia dapatkan dari CCTV di area setempat juga sudah disebarkan.

"Polres sudah olah TKP, Jatanras, dibantu teman-teman media, iyo mugo-mugo ae ndang kecekel (semoga cepat tertangkap pelakunya)," ujarnya.

Dia berharap kasus ini bisa segera rampung oleh petugas kepolisian dan pelaku pencurian segera ditangkap.

"Videone yo viral nang medsos, foto seng digedekno iku yo tak sebar, fotone wong loro iku, malinge (Video pencurian sudah viral di media sosial. Foto pelaku yang diperbesar sudah aku sebar, fotonya mereka berdua, maling itu)," katanya.

Kepala Diskominfo Surabaya M Fikser memastikan jumlah CCTV yang terpasang di Jalan Jimerto maupun di kawasan Balai Kota Surabaya sudah mencukupi.

"Mungkin kami akan evaluasi kehilangan yang terjadi di situ (Jalan Jimerto), termasuk di dekat area masjid. Itu kan rawan juga ada parkiran sepeda motor, tidak hanya evaluasi CCTV  tetapi pola piket pengamanan," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan bakal melakukan evaluasi terhadap pengawasan di area itu, termasuk mendirikan pos pantau.

"Kami pertimbangkan (mendirikan pos pantau di Jalan Jimerto)," ujarnya.

Di sisi lain, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat, khusus yang memarkir kendaraan di kawasan Jalan Jimerto untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Diharapkan ada kunci dobel. Kedua, kepada petugas parkir di situ saya mohon membantu mengawasi dan memastikan bahwa yang mengambil sepeda motor itu benar-benar pemiliknya," kata Eddy.

Dia menambahkan, petugas Satpol PP sudah rutin melakukan patroli di lingkungan Balai Kota Surabaya maupun kawasan sekitarnya 

"Setiap satu jam sekali ada patroli. Petugas keliling lokasi memantau sampai ke Masjid Muhajirin. Kami juga menanyakan apabila ada (seseorang dengan gelagat) yang mencurigakan," ucap dia.(*)

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023