Pemerintah Kabupaten Sampang di Provinsi Jawa Timur menunjuk semua komandan rayon militer (danramil) di wilayahnya sebagai bapak asuh anak yang mengalami stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
"Danramil se-Kabupaten Sampang kami tunjuk sebagai bapak asuh, karena selain memiliki jaringan luas, yakni tersebar di semua desa, juga karena personel TNI telah memiliki pengalaman yang cukup sebagai pendamping berbagai jenis kegiatan para petugas medis seperti posyandu dan penyuluhan perilaku hidup sehat," kata Bupati Sampang Slamet Junaidi di Sampang, Selasa.
Setelah ditunjuk menjadi bapak asuh anak stunting, danramil yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten Sampang akan aktif membantu upaya menurunkan angka kasus stunting, termasuk berkoordinasi dengan petugas petugas medis dalam menjalankan program penanganan stunting.
"Jadi, para danramil yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Sampang ini akan menjadi garda depan dalam mengkomunikasikan dan mengkoordinasi penanganan kasus balita stunting, aktif memantau perkembangan, dan bertanggung jawab dalam mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat," kata Bupati.
Bupati mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sampang menunjuk para danramil menjadi bapak asuh anak stunting dengan beberapa pertimbangan, antara lain karena warga umumnya menghormati personel TNI sehingga akan memperhatikan apa yang mereka sampaikan mengenai penanganan stunting.
"Kami yakin melalui peran aktif para personel TNI di bawah koordinasi pada danramil di masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang ini maka kasus stunting di Sampang ini bisa ditekan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Abdulloh Najich menjelaskan bahwa tujuh dari 14 kecamatan di Kabupaten Sampang menjadi lokus penanggulangan stunting.
Wilayah kecamatan yang menjadi lokus penanggulangan stunting meliputi Torjun, Sreseh, Banyuates, Jrengik, Sampang, Camplong, dan Kedungdung.
Abdulloh mengatakan bahwa angka kasus stunting di Sampang pada 2021 masih 17,2 persen, turun dari 34,39 persen pada 2019.
Pemerintah Kabupaten Sampang berupaya mencapai target pemerintah pusat untuk menurunkan angka kasus stunting menjadi 14 persen pada 2024.
"Kami yakin dengan kerja sama dengan TNI sebagaimana dilakukan Pemkab Sampang ini, maka kabupaten ini bisa mencapai target sesuai yang diinginkan pemerintah pusat," kata Abdulloh.
Komandan Distrik Militer 0828 Sampang Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto mengatakan bahwa TNI siap mendukung upaya pemerintah mewujudkan generasi yang sehat.
"Kami akan menebus kepercayaan ini dengan kinerja yang optimal dalam memberikan pelayanan dan edukasi kepada masyarakat," katanya.
Peluncuran program kerja sama Pemerintah Kabupaten Sampang dengan Komando Distrik Militer 0828 Sampang dalam penanggulangan stunting di aula Kantor Dinas Kesehatan Sampang pada Senin (7/11) dihadiri oleh Bupati Sampang Slamet Junaidi, Wakil Bupati Sampang Abdullah Hidayat, Komandan Distrik Militer 0828/Sampang Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto, Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Abdulloh Najich.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Danramil se-Kabupaten Sampang kami tunjuk sebagai bapak asuh, karena selain memiliki jaringan luas, yakni tersebar di semua desa, juga karena personel TNI telah memiliki pengalaman yang cukup sebagai pendamping berbagai jenis kegiatan para petugas medis seperti posyandu dan penyuluhan perilaku hidup sehat," kata Bupati Sampang Slamet Junaidi di Sampang, Selasa.
Setelah ditunjuk menjadi bapak asuh anak stunting, danramil yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten Sampang akan aktif membantu upaya menurunkan angka kasus stunting, termasuk berkoordinasi dengan petugas petugas medis dalam menjalankan program penanganan stunting.
"Jadi, para danramil yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Sampang ini akan menjadi garda depan dalam mengkomunikasikan dan mengkoordinasi penanganan kasus balita stunting, aktif memantau perkembangan, dan bertanggung jawab dalam mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat," kata Bupati.
Bupati mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sampang menunjuk para danramil menjadi bapak asuh anak stunting dengan beberapa pertimbangan, antara lain karena warga umumnya menghormati personel TNI sehingga akan memperhatikan apa yang mereka sampaikan mengenai penanganan stunting.
"Kami yakin melalui peran aktif para personel TNI di bawah koordinasi pada danramil di masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang ini maka kasus stunting di Sampang ini bisa ditekan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Abdulloh Najich menjelaskan bahwa tujuh dari 14 kecamatan di Kabupaten Sampang menjadi lokus penanggulangan stunting.
Wilayah kecamatan yang menjadi lokus penanggulangan stunting meliputi Torjun, Sreseh, Banyuates, Jrengik, Sampang, Camplong, dan Kedungdung.
Abdulloh mengatakan bahwa angka kasus stunting di Sampang pada 2021 masih 17,2 persen, turun dari 34,39 persen pada 2019.
Pemerintah Kabupaten Sampang berupaya mencapai target pemerintah pusat untuk menurunkan angka kasus stunting menjadi 14 persen pada 2024.
"Kami yakin dengan kerja sama dengan TNI sebagaimana dilakukan Pemkab Sampang ini, maka kabupaten ini bisa mencapai target sesuai yang diinginkan pemerintah pusat," kata Abdulloh.
Komandan Distrik Militer 0828 Sampang Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto mengatakan bahwa TNI siap mendukung upaya pemerintah mewujudkan generasi yang sehat.
"Kami akan menebus kepercayaan ini dengan kinerja yang optimal dalam memberikan pelayanan dan edukasi kepada masyarakat," katanya.
Peluncuran program kerja sama Pemerintah Kabupaten Sampang dengan Komando Distrik Militer 0828 Sampang dalam penanggulangan stunting di aula Kantor Dinas Kesehatan Sampang pada Senin (7/11) dihadiri oleh Bupati Sampang Slamet Junaidi, Wakil Bupati Sampang Abdullah Hidayat, Komandan Distrik Militer 0828/Sampang Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto, Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Abdulloh Najich.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022