Pemerintah Kota Madiun intensif meningkatkan konsumsi ikan oleh masyarakat dengan terus menggelar kampanye Gemar Makan Ikan (Gemarikan) di wilayah setempat.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan kampanye Gemarikan terus didorong sebagai upaya untuk pemenuhan gizi keluarga sehingga kasus anak stunting atau anak mengalami kekerdilan di Kota Madiun dapat ditekan sebagaimana anjuran dari pemerintah pusat.
"Setiap hari jangan lupa makan ikan. Pemerintah hadir, ibu yang punya anak stunting tidak boleh mikir belanja, tiap minggu saya kasih voucher untuk membeli beras, telur, ikan, vitamin, buah, dan sayur di warung setop stunting untuk dimasak di rumah," ujar Wali Kota Maidi dalam kegiatan menangkap ikan dan makan ikan bareng Wali Kota Madiun di Madiun, Kamis.
Lebih lanjut Maidi menjelaskan melalui kegiatan Gemarikan yang sering dilakukan, pihaknya menargetkan tingkat konsumsi ikan di Kota Madiun bisa mencapai 50 persen jumlah penduduk.
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kota Madiun mencatat, tingkat konsumsi ikan warga Kota Madiun hingga saat ini baru mencapai 31 persen dari jumlah penduduk.
Guna menaikkan tingkat konsumsi ikan, Pemkot Madiun juga giat melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan kelompok masyarakat.
Dinas terkait juga rutin menggelar kegiatan, di antaranya lomba serta pelatihan membuat masakan olahan ikan dengan melibatkan kader PKK, UMKM, dan kader posyandu yang berhubungan langsung dengan balita terkait pemenuhan kebutuhan gizi seimbang.
"Semakin banyak yang konsumsi ikan maka harapannya stunting terus menurun dan bahkan bisa nol, sehingga generasi mendatang ini akan cerdas. Pola seperti ini yang akan kita lakukan," katanya.
Sesuai data setempat, angka stunting di Kota Madiun mencapai 12,4 persen, atau sekitar 562 anak. Angka tersebut sudah lebih rendah dari target nasional di angka 24,4 persen.
Adapun, pemerintah pusat berencana menurunkan prevalensi kasus stunting anak menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Sementara, dalam kegiatan menangkap ikan dan makan ikan bareng Wali Kota Madiun yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan setempat tersebut, Wali Kota Maidi didampingi Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Madiun Yuni Maidi bersama Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya.
Para kesempatan tesebut dilalukan penangkapan ikan nila bersama anak-anak stunting Kota Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan kampanye Gemarikan terus didorong sebagai upaya untuk pemenuhan gizi keluarga sehingga kasus anak stunting atau anak mengalami kekerdilan di Kota Madiun dapat ditekan sebagaimana anjuran dari pemerintah pusat.
"Setiap hari jangan lupa makan ikan. Pemerintah hadir, ibu yang punya anak stunting tidak boleh mikir belanja, tiap minggu saya kasih voucher untuk membeli beras, telur, ikan, vitamin, buah, dan sayur di warung setop stunting untuk dimasak di rumah," ujar Wali Kota Maidi dalam kegiatan menangkap ikan dan makan ikan bareng Wali Kota Madiun di Madiun, Kamis.
Lebih lanjut Maidi menjelaskan melalui kegiatan Gemarikan yang sering dilakukan, pihaknya menargetkan tingkat konsumsi ikan di Kota Madiun bisa mencapai 50 persen jumlah penduduk.
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kota Madiun mencatat, tingkat konsumsi ikan warga Kota Madiun hingga saat ini baru mencapai 31 persen dari jumlah penduduk.
Guna menaikkan tingkat konsumsi ikan, Pemkot Madiun juga giat melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan kelompok masyarakat.
Dinas terkait juga rutin menggelar kegiatan, di antaranya lomba serta pelatihan membuat masakan olahan ikan dengan melibatkan kader PKK, UMKM, dan kader posyandu yang berhubungan langsung dengan balita terkait pemenuhan kebutuhan gizi seimbang.
"Semakin banyak yang konsumsi ikan maka harapannya stunting terus menurun dan bahkan bisa nol, sehingga generasi mendatang ini akan cerdas. Pola seperti ini yang akan kita lakukan," katanya.
Sesuai data setempat, angka stunting di Kota Madiun mencapai 12,4 persen, atau sekitar 562 anak. Angka tersebut sudah lebih rendah dari target nasional di angka 24,4 persen.
Adapun, pemerintah pusat berencana menurunkan prevalensi kasus stunting anak menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Sementara, dalam kegiatan menangkap ikan dan makan ikan bareng Wali Kota Madiun yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan setempat tersebut, Wali Kota Maidi didampingi Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Madiun Yuni Maidi bersama Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya.
Para kesempatan tesebut dilalukan penangkapan ikan nila bersama anak-anak stunting Kota Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022