Ratusan babinsa dan babinkamtibmas di Kabupaten Tulungagung, mulai menyalurkan bantuan sosial untuk warga kurang mampu di daerah itu yang ikut terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Seremoni pelepasan pasukan pembawa bansos dipimpin oleh Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto, yang diawali dengan apel bersama di di Stadion Rejoagung, Tulungagung, Senin.
"Bantuan ini diberikan untuk membantu warga yang terdampak kenaikan BBM," kata Kapolres Eko.
Penyaluran bansos itu hasil sinergi forkopimda Tulungagung. Bansos dibagikan di seluruh kecamatan, dengan menggunakan kendaraan roda dua oleh masing-masing babinsa dan babinkamtibmas di desa-desa yang menjadi wilayah tugasnya.
Baca juga: Bansos dampak BBM sasar keluarga berkebutuhan mendesak
Sasarannya, kata Kapolres, adalah warga kurang mampu dengan daya beli rendah.
Kapolres berharap bantuan yang diberikan mengurangi penderitaan warga yang semakin "terpukul" karena harus menanggung biaya ekonomi semakin berat.
"Tentunya yang menerima adalah masyarakat yang paling terdampak," ujarnya.
Dari datanya, ada 638 paket bantuan berupa bahan kebutuhan pokok yang dibagikan.
Khusus wilayah perkotaan, ada 200 paket bantuan.
“Ini akan dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Selain warga yang kurang mampu, bantuan juga diberikan pada tukang ojek, yang terdampak langsung dengan kenaikan BBM.
“Tukang ojek juga dapat (bantuan),” katanya.(*)
Baca juga: Kenaikan BBM, polisi Mojokerto bagikan 1 ton beras kepada warga terdampak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Seremoni pelepasan pasukan pembawa bansos dipimpin oleh Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto, yang diawali dengan apel bersama di di Stadion Rejoagung, Tulungagung, Senin.
"Bantuan ini diberikan untuk membantu warga yang terdampak kenaikan BBM," kata Kapolres Eko.
Penyaluran bansos itu hasil sinergi forkopimda Tulungagung. Bansos dibagikan di seluruh kecamatan, dengan menggunakan kendaraan roda dua oleh masing-masing babinsa dan babinkamtibmas di desa-desa yang menjadi wilayah tugasnya.
Baca juga: Bansos dampak BBM sasar keluarga berkebutuhan mendesak
Sasarannya, kata Kapolres, adalah warga kurang mampu dengan daya beli rendah.
Kapolres berharap bantuan yang diberikan mengurangi penderitaan warga yang semakin "terpukul" karena harus menanggung biaya ekonomi semakin berat.
"Tentunya yang menerima adalah masyarakat yang paling terdampak," ujarnya.
Dari datanya, ada 638 paket bantuan berupa bahan kebutuhan pokok yang dibagikan.
Khusus wilayah perkotaan, ada 200 paket bantuan.
“Ini akan dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Selain warga yang kurang mampu, bantuan juga diberikan pada tukang ojek, yang terdampak langsung dengan kenaikan BBM.
“Tukang ojek juga dapat (bantuan),” katanya.(*)
Baca juga: Kenaikan BBM, polisi Mojokerto bagikan 1 ton beras kepada warga terdampak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022