Puluhan pengemudi ojek daring perempuan mengikuti pelatihan sablon yang digelar Dinas Sosial Kota Surabaya, Jawa Timur, pada 18-20 Agustus 2022.
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin di Surabaya, Kamis, mengatakan pihaknya terus berupaya untuk melakukan pemberdayaan terhadap para pengemudi ojek daring perempuan di Kota Pahlawan.
"Makanya kami menggelar pelatihan sablon, agar bisa membantu para pengemudi ojek daring perempuan untuk bisa mendapatkan penghasilan tetap dan layak setiap bulannya," kata dia.
Anna mengatakan kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari hasil pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yakni dilatih dan difasilitasi berbagai keahlian serta peralatan oleh Pemkot Surabaya, mulai dari pelatihan menjahit, menyablon dan membuat kue.
"Ada 21 pengemudi perempuan yang memilih pelatihan sablon. Kami gelar selama tiga hari ke depan, jadi mereka akan langsung praktek teknik sablon," ucap Anna.
Menurut dia, para pengemudi perempuan ini sangat antusias dalam mengikuti pelatihan, seperti saat pelatihan sablon, banyak di antara mereka yang meminta untuk dilakukan pelatihan tambahan, hingga pendampingan seusai gelaran pelatihan.
Sementara itu, salah seorang ojek daring perempuan Vidia Krismala (48) mengaku senang dengan adanya pelatihan ini sehingga bisa mengurangi pekerjaan di luar rumah.
"Kami bisa menghasilkan atau membantu keuangan keluarga, karena sejak awal saya tidak ingin bekerja di jalanan terus. Kami bisa bekerja sambil mengawasi anak-anak di rumah, jadi bisa berbagi waktu," tutur warga Kapas Madya tersebut.
Vidia yang telah berprofesi sebagai ojek daring sejak tahun 2018 ini meminta tambahan waktu untuk pelatihan sablon, sebab dia ingin terus mengembangkan hasil pelatihan dengan tetap dilakukan pendampingan oleh para instruktur.
"Karena saya ingin mandiri dan mendapat penghasilan dari rumah serta membiayai pendidikan anak-anak," kata dia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin di Surabaya, Kamis, mengatakan pihaknya terus berupaya untuk melakukan pemberdayaan terhadap para pengemudi ojek daring perempuan di Kota Pahlawan.
"Makanya kami menggelar pelatihan sablon, agar bisa membantu para pengemudi ojek daring perempuan untuk bisa mendapatkan penghasilan tetap dan layak setiap bulannya," kata dia.
Anna mengatakan kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari hasil pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yakni dilatih dan difasilitasi berbagai keahlian serta peralatan oleh Pemkot Surabaya, mulai dari pelatihan menjahit, menyablon dan membuat kue.
"Ada 21 pengemudi perempuan yang memilih pelatihan sablon. Kami gelar selama tiga hari ke depan, jadi mereka akan langsung praktek teknik sablon," ucap Anna.
Menurut dia, para pengemudi perempuan ini sangat antusias dalam mengikuti pelatihan, seperti saat pelatihan sablon, banyak di antara mereka yang meminta untuk dilakukan pelatihan tambahan, hingga pendampingan seusai gelaran pelatihan.
Sementara itu, salah seorang ojek daring perempuan Vidia Krismala (48) mengaku senang dengan adanya pelatihan ini sehingga bisa mengurangi pekerjaan di luar rumah.
"Kami bisa menghasilkan atau membantu keuangan keluarga, karena sejak awal saya tidak ingin bekerja di jalanan terus. Kami bisa bekerja sambil mengawasi anak-anak di rumah, jadi bisa berbagi waktu," tutur warga Kapas Madya tersebut.
Vidia yang telah berprofesi sebagai ojek daring sejak tahun 2018 ini meminta tambahan waktu untuk pelatihan sablon, sebab dia ingin terus mengembangkan hasil pelatihan dengan tetap dilakukan pendampingan oleh para instruktur.
"Karena saya ingin mandiri dan mendapat penghasilan dari rumah serta membiayai pendidikan anak-anak," kata dia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022