Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta keluarga penerima manfaat (KPM) dari bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng di Kota Pahlawan, Jawa Timur, agar memanfaatkan bantuan yang diterimanya dengan bijak.
"Kami berharap bantuan itu dapat digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat di acara simbolis penyaluran BLT minyak goreng yang dihadiri 220 KPM di Kecamatan Rungkut, Surabaya, Sabtu.
Hadir di acara tersebut Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin mewakili Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri Kemensos Faozan Amar.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI atas bantuan yang diberikan kepada warga Kota Pahlawan. Dia memastikan data bansos yang turun dari Kemensos RI, sama dengan yang dibagikan hari ini.
"Insya Allah pembagian yang untuk lansia (lanjut usia) nanti dari BNI (Bank Negara Indonesia) yang menyerahkan di tempat. Sedangkan yang kuat bisa ambil sendiri," kata Eri.
Meski demikian, Wali Kota Eri juga meminta KPM agar memanfaatkan bantuan yang diterima dengan bijak atau dapat digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari.
"Insya Allah pemkot akan terus mendata dan yang mampu atau jiwanya masih kuat, akan kami berikan usaha agar bisa lepas dari MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," kata dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyebutkan, bahwa Kemensos RI telah menetapkan sasaran penerima bansos. Bagi yang berusia 40 tahun ke atas, mendapatkan bantuan berupa PKH dan BLT minyak goreng. Sedangkan usia 40 tahun ke bawah diberikan pemberdayaan usaha.
"Jadi, itu sama dengan yang dilakukan di Surabaya. Jadi, tidak mungkin kalau yang masih kuat-kuat (muda) hanya sekadar meminta (bansos). Maka dari itu kami lakukan pembinaan dari Pemkot Surabaya," ujar dia.
Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya bakal terus peduli untuk mengatasi kemiskinan di Surabaya. Salah satu upaya yang dilakukan pemkot saat ini adalah dengan menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat.
"Jadi, nanti yang muda diberdayakan, apakah dia kerja di aset pemkot yang berbentuk tambak, kerja paving atau UMKM. Ini yang kami lakukan untuk mengatasi kemiskinan dengan memberdayakan yang muda," katanya.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Pepen Nazaruddin mengatakan, BLT Minyak Goreng merupakan kebijakan Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan daya beli masyarakat pra-sejahtera di tengah kenaikan harga selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Kami bersama Bapak Wali Kota (Eri Cahyadi) memastikan pencairan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng untuk 3 bulan. Jadi sebulan Rp100 ribu dan disekaliguskan bulan April 2022 ini Rp300 ribu," kata Pepen.
Seperti diketahui data KPM bantuan sosial BPNT/sembako dan BLT minyak goreng di Kota Surabaya sebanyak 85.328 jiwa. Sampai saat ini bantuan tersebut sudah tersalur 48.267 atau sekitar 56,5 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami berharap bantuan itu dapat digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat di acara simbolis penyaluran BLT minyak goreng yang dihadiri 220 KPM di Kecamatan Rungkut, Surabaya, Sabtu.
Hadir di acara tersebut Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin mewakili Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri Kemensos Faozan Amar.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI atas bantuan yang diberikan kepada warga Kota Pahlawan. Dia memastikan data bansos yang turun dari Kemensos RI, sama dengan yang dibagikan hari ini.
"Insya Allah pembagian yang untuk lansia (lanjut usia) nanti dari BNI (Bank Negara Indonesia) yang menyerahkan di tempat. Sedangkan yang kuat bisa ambil sendiri," kata Eri.
Meski demikian, Wali Kota Eri juga meminta KPM agar memanfaatkan bantuan yang diterima dengan bijak atau dapat digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari.
"Insya Allah pemkot akan terus mendata dan yang mampu atau jiwanya masih kuat, akan kami berikan usaha agar bisa lepas dari MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," kata dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyebutkan, bahwa Kemensos RI telah menetapkan sasaran penerima bansos. Bagi yang berusia 40 tahun ke atas, mendapatkan bantuan berupa PKH dan BLT minyak goreng. Sedangkan usia 40 tahun ke bawah diberikan pemberdayaan usaha.
"Jadi, itu sama dengan yang dilakukan di Surabaya. Jadi, tidak mungkin kalau yang masih kuat-kuat (muda) hanya sekadar meminta (bansos). Maka dari itu kami lakukan pembinaan dari Pemkot Surabaya," ujar dia.
Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya bakal terus peduli untuk mengatasi kemiskinan di Surabaya. Salah satu upaya yang dilakukan pemkot saat ini adalah dengan menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat.
"Jadi, nanti yang muda diberdayakan, apakah dia kerja di aset pemkot yang berbentuk tambak, kerja paving atau UMKM. Ini yang kami lakukan untuk mengatasi kemiskinan dengan memberdayakan yang muda," katanya.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Pepen Nazaruddin mengatakan, BLT Minyak Goreng merupakan kebijakan Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan daya beli masyarakat pra-sejahtera di tengah kenaikan harga selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Kami bersama Bapak Wali Kota (Eri Cahyadi) memastikan pencairan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng untuk 3 bulan. Jadi sebulan Rp100 ribu dan disekaliguskan bulan April 2022 ini Rp300 ribu," kata Pepen.
Seperti diketahui data KPM bantuan sosial BPNT/sembako dan BLT minyak goreng di Kota Surabaya sebanyak 85.328 jiwa. Sampai saat ini bantuan tersebut sudah tersalur 48.267 atau sekitar 56,5 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022