Dinas Kesehatan Pamekasan, Jawa Timur, merilis sebanyak tiga orang warga kabupaten ini telah meninggal meninggal dunia akibat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada awal 2022 ini.
"Total jumlah warga Pamekasan yang terserang DBD di awal tahun 2022 ini sebanyak 43 orang, dan di antaranya tiga orang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan Hidayat di Pamekasan, Kamis.
Data jumlah warga yang menderita DBD ini berdasarkan laporan dari 21 puskesmas yang tersebar pada 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan per tanggal 19 Januari 2022.
Ketiga orang warga Pamekasan yang meninggal dunia akibat DBD itu karena yang bersangkutan dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan sudah dalam kondisi sangat parah.
"Kalau yang segera dirujuk, rata-rata bisa terselamatkan. Tapi yang lambat ini yang bisa menyebabkan kematian," katanya pula.
Hidayat menjelaskan jenis penyakit ini memang termasuk penyakit musiman dan biasa terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini.
Upaya untuk mencegah penyebaran jenis penyakit ini bisa dilakukan dengan cara "3M", yakni menguras tempat penampungan air secara rutin, mengubur semua barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, dan menutup penampungan air.
"Dinkes Pamekasan saat ini juga terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk," katanya.
Pengasapan Sarang Nyamuk (PSN) juga mulai dilakukan oleh petugas puskesmas di Pamekasan pada sejumlah titik yang dinilai rawan.
Hidayat menjelaskan mengenai gejala bagi warga yang terjangkit DBD, baik pada orang dewasa maupun pada anak–anak, antara lain suhu panas badannya lebih dari 38 derajat Celsius. Kurangnya nafsu makan dan pada anak di bawah lima tahun biasanya rewel.
"Jika pada anak, apabila suhu tubuh anaknya mencapai 38 derajat Celsius dan tidak turun-turun meski sudah dikasih obat selama 2-3 hari, sebaiknya anak tersebut segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," katanya menjelaskan.
Menurut Hidayat, DBD merupakan salah satu jenis penyakit yang biasa terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini.
Selain DBD, jenis penyakit lain yang biasa terjadi saat musim hujan diare, gagal-gagal dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Total jumlah warga Pamekasan yang terserang DBD di awal tahun 2022 ini sebanyak 43 orang, dan di antaranya tiga orang meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan Hidayat di Pamekasan, Kamis.
Data jumlah warga yang menderita DBD ini berdasarkan laporan dari 21 puskesmas yang tersebar pada 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan per tanggal 19 Januari 2022.
Ketiga orang warga Pamekasan yang meninggal dunia akibat DBD itu karena yang bersangkutan dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan sudah dalam kondisi sangat parah.
"Kalau yang segera dirujuk, rata-rata bisa terselamatkan. Tapi yang lambat ini yang bisa menyebabkan kematian," katanya pula.
Hidayat menjelaskan jenis penyakit ini memang termasuk penyakit musiman dan biasa terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini.
Upaya untuk mencegah penyebaran jenis penyakit ini bisa dilakukan dengan cara "3M", yakni menguras tempat penampungan air secara rutin, mengubur semua barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, dan menutup penampungan air.
"Dinkes Pamekasan saat ini juga terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk," katanya.
Pengasapan Sarang Nyamuk (PSN) juga mulai dilakukan oleh petugas puskesmas di Pamekasan pada sejumlah titik yang dinilai rawan.
Hidayat menjelaskan mengenai gejala bagi warga yang terjangkit DBD, baik pada orang dewasa maupun pada anak–anak, antara lain suhu panas badannya lebih dari 38 derajat Celsius. Kurangnya nafsu makan dan pada anak di bawah lima tahun biasanya rewel.
"Jika pada anak, apabila suhu tubuh anaknya mencapai 38 derajat Celsius dan tidak turun-turun meski sudah dikasih obat selama 2-3 hari, sebaiknya anak tersebut segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," katanya menjelaskan.
Menurut Hidayat, DBD merupakan salah satu jenis penyakit yang biasa terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini.
Selain DBD, jenis penyakit lain yang biasa terjadi saat musim hujan diare, gagal-gagal dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022