Pemerintah Kota Madiun semakin serius mematangkan konsep smart city agar dapat segera diterapkan di wilayah setempat demi terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Keseriusan pematangan tersebut diwujudkan dengan digelarnya Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Gerakan menuju 100 Smart City Kota Madiun tahap III  terkait konsep kota pintar tersebut di Sun Hotel Madiun, Kamis. 

"Kali ini bimtek ketiga. Semua tim harus memaksimalkan bimbingan ini. Semakin cepat terwujud semakin baik," ujar Wali Kota Madiun Maidi di sela kegiatan bimtek tersebut.

Ia sangat berharap masterplan (rencana induk) kota pintar yang disusun oleh tim dapat segera diselesaikan. Terdapat sejumlah tim yang berasal dari OPD dan perwakilan masyarakat setempat yang bekerja menyusun konsep.

Di antaranya, tim Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment. 

Guna memudahkan penyusunan konsep, Pemkot Madiun melalui Dinas Komunikasi dan Informatika setempat menghadirkan dua pembicara sekaligus, yakni Profesor Marsudi Wahyu Kisworo (ahli IT) dan Kasubdit Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Daerah Kemenkominfo Hasyim Gautama. 

"Harapannya, tim mendapatkan wawasan yang pas dan menyeluruh. Sehingga masterplan yang sesuai dengan kebutuhan Kota Madiun sebagai kota pintar dapat disusun dan segera diselesaikan," kata Wali Kota Maidi.

Seperti diketahui, Kota Madiun siap menuju kota pintar atau smart city seiring sejak dikukuhkan sebagai salah satu dari 100 daerah di Indonesia yang akan menerapkan smart city dari pemerintah.

Hal tersebut patut dibanggakan, karena Kota Madiun berhasil lolos terpilih masuk dalam 100 dari 500 lebih proses penyaringan kota/kabupaten menuju smart city.

"Ini upaya kita bersama. Harus dimaksimalkan. Masyarakat juga harus mendukung. Ini demi pelayanan yang lebih baik ke depannya," tambah Maidi.

Ahli IT yang juga konsultan pendamping Gerakan menuju 100 Smartcity di Kementerian Kominfo, Prof Marsudi Wahyu Kisworo mengungkapkan smart city bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan cara-cara yang cerdas, salah satunya dengan penggunaan teknologi yang tepat.

"Terpenting, ada komitmen dari kepala daerah untuk mewujudkan smart city. Itu yang saya lihat sebagai modal awal yang besar di Kota Madiun. Bahwa Wali Kotanya sangat antusias untuk mewujudkan Kota Madiun sebagai smart city," kata Prof Marsudi.

Dibutuhkan komitmen yang kuat dan anggaran yang besar guna mewujudkannya. Paling tidak dibutuhkan dana minimal Rp3 triliun untuk mewujudkan smart city di Madiun. 

Anggaran tersebut tidak semata-mata dari APBD, tetapi dapat diperoleh dari kemitraan swasta maupun bersumber dari bantuan pemerintah pusat melalui Dana Inovasi Responsif. 

Adapun, kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan menuju 100 Smart City Kota Madiun tahap III tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni dari tanggal 29-30 Agustus 2019.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019