Kemah budaya internasional Universitas Jember atau Universitas Jember International Cultural Camp (UJICC) tahun 2019 yang digelar Pusat Layanan Internasional Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu kampus setempat diikuti mahasiswa dari 11 negara.
"Setiap tahun kami mengundang 20 mahasiswa untuk kegiatan UJICC dan tahun ini ada tujuh peserta yang kami tolak, namun satu peserta dari Mongolia mengundurkan diri di tengah perjalanan karena ada masalah keluarga," kata Koordinator Pusat Layanan Internasional Adhitya Wardhono PhD di Jember, Senin.
Jumlah peserta yang mengikuti UJICC tahun ini sebanyak 19 orang dari 11 negara yakni tiga peserta dari Prefectural University of Hiroshima Jepang, dua peserta dari Universiti Kebangsaan Malaysia, dua peserta dari University of Mandalay Myanmar, dua peserta dari Royal Thimphu Collage Bhutan.
Kemudian dua peserta dari National University of Laos, dua peserta dari University of San Carlos Philippina, dua peserta dari Kyungpook National University Korea, masing-masing satu peserta dari Maldives National University Maldives, Royal University of Phnom Penh Kamboja, Universiti Brunei Darussalam, dan Wroclaw University of Technology Polandia.
"Pada prinsipnya kami ingin mengenalkan Universitas Jember kepada para peserta, namun kami kemas dengan cita rasa budaya Indonesia, sehingga peserta bisa mengenal kebudayaan Indonesia di Unej," tuturnya.
Ia mengatakan program UJICC tahun 2019 sedikit berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena kegiatannya lebih padat tidak hanya dari sisi budaya, namun dari sisi akademik juga ada beban kredit yakni 104 jam pelajaran atau setara 8 SKS dengan berbagai aspek seperti budaya seni, aspek akademik, dan aspek luar kelas.
"Kami mengenalkan bahasa Indonesia, kesenian daerah, sejarah, dan kebudayaan dari aspek seni budaya, sedangkan untuk aspek akademik menggandeng enam fakultas dan tujuh program studi untuk melibatkan peserta dalam kegiatan di fakultas dan program studi tersebut," katanya.
Adhitya mengatakan para peserta akan diajak untuk mengikuti workshop di berbagai fakultas di antaranya belajar dalam menyiapkan berita yang disiarkan melalui televisi di Program Studi Televisi dan Film (PSTF) Fakultas Ilmu Budaya dan workshop pembuatan obat herbal tradisional Indonesia di Fakultas Farmasi.
"Selain workshop dan pelajaran kelas, para mahasiswa di 11 negara akan diajak ke Pabrik Cerutu PT Bos Image Nusantara (BIN) untuk melihat pembuatan cerutu, PT Mitra Tani 27 untuk melihat proses pengolahan edamame dan Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute untuk mengamati proses pembuatan dan budi daya cokelat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, peserta juga diajak mengunjungi Museum dan Lembaga Tembakau, Jember Fashion Carnival (JFC), Taman Nasional Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi, dan Pantai Papuma di Kabupaten Jember.
"Kami berharap program itu dapat menjadi ajang bertukar pikiran, membuka perspektif, dan mengenalkan Universitas Jember pada dunia internasional, serta membuka peluang untuk networking di masa depan," ujarnya.
Ia menjelaskan hubungan yang terjalin antara mahasiswa Unej dan mahasiswa internasional diharapkan tidak hanya berhenti usai kegiatan UJICC, tetapi akan terus berlangsung di masa depan karena mahasiswa peserta UJICC 5 sekaligus menjadi duta Unej yang membantu mengenalkan universitas setempat kepada dunia dan peserta bisa kuliah di Unej.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Setiap tahun kami mengundang 20 mahasiswa untuk kegiatan UJICC dan tahun ini ada tujuh peserta yang kami tolak, namun satu peserta dari Mongolia mengundurkan diri di tengah perjalanan karena ada masalah keluarga," kata Koordinator Pusat Layanan Internasional Adhitya Wardhono PhD di Jember, Senin.
Jumlah peserta yang mengikuti UJICC tahun ini sebanyak 19 orang dari 11 negara yakni tiga peserta dari Prefectural University of Hiroshima Jepang, dua peserta dari Universiti Kebangsaan Malaysia, dua peserta dari University of Mandalay Myanmar, dua peserta dari Royal Thimphu Collage Bhutan.
Kemudian dua peserta dari National University of Laos, dua peserta dari University of San Carlos Philippina, dua peserta dari Kyungpook National University Korea, masing-masing satu peserta dari Maldives National University Maldives, Royal University of Phnom Penh Kamboja, Universiti Brunei Darussalam, dan Wroclaw University of Technology Polandia.
"Pada prinsipnya kami ingin mengenalkan Universitas Jember kepada para peserta, namun kami kemas dengan cita rasa budaya Indonesia, sehingga peserta bisa mengenal kebudayaan Indonesia di Unej," tuturnya.
Ia mengatakan program UJICC tahun 2019 sedikit berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena kegiatannya lebih padat tidak hanya dari sisi budaya, namun dari sisi akademik juga ada beban kredit yakni 104 jam pelajaran atau setara 8 SKS dengan berbagai aspek seperti budaya seni, aspek akademik, dan aspek luar kelas.
"Kami mengenalkan bahasa Indonesia, kesenian daerah, sejarah, dan kebudayaan dari aspek seni budaya, sedangkan untuk aspek akademik menggandeng enam fakultas dan tujuh program studi untuk melibatkan peserta dalam kegiatan di fakultas dan program studi tersebut," katanya.
Adhitya mengatakan para peserta akan diajak untuk mengikuti workshop di berbagai fakultas di antaranya belajar dalam menyiapkan berita yang disiarkan melalui televisi di Program Studi Televisi dan Film (PSTF) Fakultas Ilmu Budaya dan workshop pembuatan obat herbal tradisional Indonesia di Fakultas Farmasi.
"Selain workshop dan pelajaran kelas, para mahasiswa di 11 negara akan diajak ke Pabrik Cerutu PT Bos Image Nusantara (BIN) untuk melihat pembuatan cerutu, PT Mitra Tani 27 untuk melihat proses pengolahan edamame dan Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute untuk mengamati proses pembuatan dan budi daya cokelat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, peserta juga diajak mengunjungi Museum dan Lembaga Tembakau, Jember Fashion Carnival (JFC), Taman Nasional Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi, dan Pantai Papuma di Kabupaten Jember.
"Kami berharap program itu dapat menjadi ajang bertukar pikiran, membuka perspektif, dan mengenalkan Universitas Jember pada dunia internasional, serta membuka peluang untuk networking di masa depan," ujarnya.
Ia menjelaskan hubungan yang terjalin antara mahasiswa Unej dan mahasiswa internasional diharapkan tidak hanya berhenti usai kegiatan UJICC, tetapi akan terus berlangsung di masa depan karena mahasiswa peserta UJICC 5 sekaligus menjadi duta Unej yang membantu mengenalkan universitas setempat kepada dunia dan peserta bisa kuliah di Unej.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019