Bojonegoro (Antaranews Jatim) - "Goeboek" Inggris Kampung Tumo di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro, Jawa Timur, akan diluncurkan sebagai objek wisata edukasi kursus Bahasa Inggris, Pramugari dan Kepribadian, pada 19 Agustus.
Pemilik objek wisata "Goeboek" Inggris Kampung Tumo Bojonegoro Priyo Martono (36), di Bojonegoro, Sabtu, menjelaskan peluncuran Kampung Tumo yang lokasinya di Dusun Tumo itu, akan dilakukan dengan mengundang berbagai pihak termasuk pramugari.
Dalam peluncuran juga akan diisi dengan berbagai hiburan termasuk pesta kebun ala desa, juga fashion show.
"Kami mendatangkan sejumlah pramugari dari Jakarta di acara peluncuran "Goeboek" Inggris Kampung Tumo," kata dia yang juga seorang pramugara di Air Asia itu.
Kampung Tumo, lanjut dia, juga akan dikunjungi Komunitas Kelas Inspirasi Bojonegoro dengan jumlah 80 personel, akan menggelar camping, pada 18-19 Agustus.
Selain itu, lanjut dia, juga akan ada dikunjungi 80 Petugas Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di daerahnya, yang juga akan menggelar camping.
"Camping masih memanfaatkan tenda, dengan lokasi di kawasan Kampung Tumo," ucapnya.
Namun, ia mengatakan sudah mempersiapkan lokasi untuk camping seluas 2 hektare juga di lokasi Kampung Tumo bekerja sama dengan warga setempat.
Saat ini di Kampung Tumo sudah ada 25 peserta kursus pramugari yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air, antara lain, dari Toraja, Kupang, Jakarta, Bandung juga kota lainnya termasuk peserta lokal. Dalam melaksanakan kegiatan kursus di Kampung Tumo dilengkapi 12 instruktur dengan berbagai bidang keahlian, mulai kecantikan, kepribadian, juga Bahasa Inggris.
Ia menambahkan keingginannya membangun lokasi wisata desa "Goeboek" Inggris Kampung Tumo, dilakukan semata-mata untuk membangun dan memajukan desa kelahirannya. Di lokasi kampung Tumo sudah berdiri berbagai bangunan di atas tanah seluas 2.899 meter persegi.
"Saya merintis mulai membangun bangunan sejak September 2017. Baru Januari 2018 saya manfatkan untuk kursus Bahasa Inggris kepada siswa SDN, SLTP dan SLTA di Kecamatan Kedewan, Purwosari, juga kecamatan lainnya," kata dia menjelaskan.
Meski lokasinya jauh dari pemukiman warga, tapi kawasan setempat masuk kawasan objek wisata "The Little" Teksas Wonocolo di Kecamatan Kedewan, yang masuk Geopark Nasional hamparan minyak bumi.
Apabila ditempuh dari Kota Bojonegoro, lanjut dia, membutuhkan waktu sekitar 1 jam, sedangkan dari Cepu, Jawa Tengah, hanya sekitar 30 menit.
"Saya sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp500 juta dari uang pribadi juga patungan bersama teman-teman," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Pemilik objek wisata "Goeboek" Inggris Kampung Tumo Bojonegoro Priyo Martono (36), di Bojonegoro, Sabtu, menjelaskan peluncuran Kampung Tumo yang lokasinya di Dusun Tumo itu, akan dilakukan dengan mengundang berbagai pihak termasuk pramugari.
Dalam peluncuran juga akan diisi dengan berbagai hiburan termasuk pesta kebun ala desa, juga fashion show.
"Kami mendatangkan sejumlah pramugari dari Jakarta di acara peluncuran "Goeboek" Inggris Kampung Tumo," kata dia yang juga seorang pramugara di Air Asia itu.
Kampung Tumo, lanjut dia, juga akan dikunjungi Komunitas Kelas Inspirasi Bojonegoro dengan jumlah 80 personel, akan menggelar camping, pada 18-19 Agustus.
Selain itu, lanjut dia, juga akan ada dikunjungi 80 Petugas Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di daerahnya, yang juga akan menggelar camping.
"Camping masih memanfaatkan tenda, dengan lokasi di kawasan Kampung Tumo," ucapnya.
Namun, ia mengatakan sudah mempersiapkan lokasi untuk camping seluas 2 hektare juga di lokasi Kampung Tumo bekerja sama dengan warga setempat.
Saat ini di Kampung Tumo sudah ada 25 peserta kursus pramugari yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air, antara lain, dari Toraja, Kupang, Jakarta, Bandung juga kota lainnya termasuk peserta lokal. Dalam melaksanakan kegiatan kursus di Kampung Tumo dilengkapi 12 instruktur dengan berbagai bidang keahlian, mulai kecantikan, kepribadian, juga Bahasa Inggris.
Ia menambahkan keingginannya membangun lokasi wisata desa "Goeboek" Inggris Kampung Tumo, dilakukan semata-mata untuk membangun dan memajukan desa kelahirannya. Di lokasi kampung Tumo sudah berdiri berbagai bangunan di atas tanah seluas 2.899 meter persegi.
"Saya merintis mulai membangun bangunan sejak September 2017. Baru Januari 2018 saya manfatkan untuk kursus Bahasa Inggris kepada siswa SDN, SLTP dan SLTA di Kecamatan Kedewan, Purwosari, juga kecamatan lainnya," kata dia menjelaskan.
Meski lokasinya jauh dari pemukiman warga, tapi kawasan setempat masuk kawasan objek wisata "The Little" Teksas Wonocolo di Kecamatan Kedewan, yang masuk Geopark Nasional hamparan minyak bumi.
Apabila ditempuh dari Kota Bojonegoro, lanjut dia, membutuhkan waktu sekitar 1 jam, sedangkan dari Cepu, Jawa Tengah, hanya sekitar 30 menit.
"Saya sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp500 juta dari uang pribadi juga patungan bersama teman-teman," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018