Yogyakarta (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar dialog di Yogyakarta dengan berbagai pihak untuk mempromosikan daerahnya yang masuk Geopark Nasional hamparan minyak bumi, Jumat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid di Yogyakarta, pada saat dialog menjelaskan bahwa daerahnya memiliki warisan potensi geologi yang berkembang menjadi objek Wisata.
Tidak hanya itu, kata dia, daerahnya juga memiliki potensi kuliner yang beragam. Ia mencontohkan kalau di Yogyakarta ada Gudeg maka di Bojonegoro ada sayur lodeh "boros".
"Kuliner Bojonegoro beragam, tidak akan habis dalam sebulan, " ujarnya.
Sebelum itu, ia menjelaskan dialog yang dilakukan di Yogyakarta ini dilakukan bekerja sama dengan Desainer asal Jakarta Martini Suarsa yang baru saja mengangkat atau mempromosikan batik "Jonegoroan" Bojonegoro di Beijing China.
Dalam dialog itu dilakukan dengan mengundang biro travel di Yogyakarta juga daerah lainnya. "Kami juga membawa komunitas pariwisata di Bojonegoro," ucapnya.
Selain itu juga peneliti Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPNV) Yogyakarta Dr. jatmika Setiawan yang tampil sebagai nara sumber terkait Geopark Nasional hamparan minyak bumi di Bojonegoro.
"Kegiatan promosi Geopark Nasional hamparan minyak bumi dilakukan bersamaan dengan peragaan busana dari Martini Suarsa yang mengangkat batik Jonegoroan, " ucapnya menegaskan.
Pada kesempatan itu Peneliti UPNV Yogyakarta Dr. jatmika Setiawan lmenjelaskan sejumlah geosite petroleum di Bojonegoro menarik karena memiliki Keunikan.
Bahkan, penambangan tradisional sumur minyak tua di objek Wisata Teksas Wonocolo, Kecamatan Kedewan, memiliki potensi minyak terdangkal di dunia.
"Dari hasil kajian kami posisi kandungan minyak di Wonocolo terdangkal di dunia bahkan lebih tinggi dari permukaan air laut," ucapnya.
Ia memberikan gambaran potensi kandungan minyak yang lebih tinggi dibandingkan dengan air laut itu merupakan hamparan di Antiklin Kawengan - Wonocolo.
Hadir dalam acara itu Asisten I Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro Djoko Susilo dan Asisten II Sekda Setyo Yuliono dan Kepala Bidang Sumber Daya Alam Pemkab Bojonegoro Darmawan. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid di Yogyakarta, pada saat dialog menjelaskan bahwa daerahnya memiliki warisan potensi geologi yang berkembang menjadi objek Wisata.
Tidak hanya itu, kata dia, daerahnya juga memiliki potensi kuliner yang beragam. Ia mencontohkan kalau di Yogyakarta ada Gudeg maka di Bojonegoro ada sayur lodeh "boros".
"Kuliner Bojonegoro beragam, tidak akan habis dalam sebulan, " ujarnya.
Sebelum itu, ia menjelaskan dialog yang dilakukan di Yogyakarta ini dilakukan bekerja sama dengan Desainer asal Jakarta Martini Suarsa yang baru saja mengangkat atau mempromosikan batik "Jonegoroan" Bojonegoro di Beijing China.
Dalam dialog itu dilakukan dengan mengundang biro travel di Yogyakarta juga daerah lainnya. "Kami juga membawa komunitas pariwisata di Bojonegoro," ucapnya.
Selain itu juga peneliti Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPNV) Yogyakarta Dr. jatmika Setiawan yang tampil sebagai nara sumber terkait Geopark Nasional hamparan minyak bumi di Bojonegoro.
"Kegiatan promosi Geopark Nasional hamparan minyak bumi dilakukan bersamaan dengan peragaan busana dari Martini Suarsa yang mengangkat batik Jonegoroan, " ucapnya menegaskan.
Pada kesempatan itu Peneliti UPNV Yogyakarta Dr. jatmika Setiawan lmenjelaskan sejumlah geosite petroleum di Bojonegoro menarik karena memiliki Keunikan.
Bahkan, penambangan tradisional sumur minyak tua di objek Wisata Teksas Wonocolo, Kecamatan Kedewan, memiliki potensi minyak terdangkal di dunia.
"Dari hasil kajian kami posisi kandungan minyak di Wonocolo terdangkal di dunia bahkan lebih tinggi dari permukaan air laut," ucapnya.
Ia memberikan gambaran potensi kandungan minyak yang lebih tinggi dibandingkan dengan air laut itu merupakan hamparan di Antiklin Kawengan - Wonocolo.
Hadir dalam acara itu Asisten I Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro Djoko Susilo dan Asisten II Sekda Setyo Yuliono dan Kepala Bidang Sumber Daya Alam Pemkab Bojonegoro Darmawan. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018