Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Jawa Timur, tidak menerima pengaduan bersamaan dengan peringatan Hari Buruh Internasional atau "may day" terkait berbagai permasalahan perburuhan, dalam beberapa hari terakhir.

"Kami membuka pengaduan bersamaan dengan peringatan "may day", sejak Senin (30/4). Tapi tidak ada satupun pengaduan yang masuk dari buruh," kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Penempatan Ketenagakerjaan Disperinaker Bojonegoro Imam WS., di Bojonegoro, Rabu.

Bahkan, menurut dia, bersamaan dengan peringatan "may day" yang libur tidak ada buruh perusahaan di daerahnya termasuk mahasiswa yang mengelar demo.

Padahal, kata dia, di daerahnya belum semua perusahaan menerapkan UMK 2018 yang sudah ditetapkan sebesar Rp1.720.460,77/bulan.

"Kemungkinan tidak ada demo buruh, sebab perusahaan yang ada di Bojonegoro rata-rata perusahaan menengah kebawah sehingga kondisi kondusif," kata Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker Sugi Hartono, menambahkan.

Namun, lanjut dia dibenarkan Imam, disperinaker menggelar sarasehan dengan mengundang perwakilan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), lembaga swadaya masyarakat (LSM), juga mahasiswa bersamaan dengan "may day".

Dalam sarasehan itu, kata dia, membahas berbagai permasalahan terkait perburuhan termasuk besarnya UMK 2018 di yang sudah ditetapkan sebesar sebesar Rp1.720.460,77/bulan.

"Polres juga menggelar sarasehan yang sama bersamaan dengan "may day"," ujarnya.

Yang jelas, menurut dia, di daerahnya selama ini hampir tidak pernah ada demo buruh bersamaan dengan peringatan "may day".

Kalau saja ada demo terkait "may day" dilakukan para mahasiswa dengan aspirasi menyuarakan kepentingan para buruh.

Hal senada disampaikan Pemilik UD Sadam Art di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro M. Guntur, yang bergerak di industri mebel menyebutkan bersamaan dengan "may day" dari sekitar 60 tenaga kerja di tempatnya, tetap ada yang masuk sekitar 30 tenaga kerja.

"Separuhnya libur dengan alasan karena "may day"," ucapnya.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018