Surabaya (Antaranews Jatim) - Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur membuka layanan kas di lima pulau terpencil, bekerja sama dengan Pangkalan Komando Armada Timur TNI AL yang menggunakan KRI Sidat dan dipimpin oleh Mayor Irwin dari TNI AL.
"Bank Indonesia diberikan amanat oleh Undang-Undang untuk bisa menyediakan uang rupiah dengan kualitas baik di seluruh wilayah NKRI, tidak hanya di perkotaan tapi juga di wilayah terdepan, terluar dan terpencil (3T)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah di Surabaya, Selasa.
Difi dalam acara Pemberangkatan Tim Ekspedisi Layanan Kas Kepulauan di Pangkalan Komando Armada Timur TNI AL, Dermaga Ujung, Surabaya, mengatakan lima pulau terpencil yang menjadi tujuan layanan kas itu masing-masing Pulau Kangean, Pulau Sapeken, Pulau Kalambau, Pulau Matasiri dan Pulau Karumputan.
Ia mengatakan layanan kas kepulauan akan berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 20 hingga 26 Maret 2018 dengan total modal kerja yang dibawa sebesar Rp8,5 miliar.
"Kegiatan ini, adalah lanjutan dari kerja sama Bank Indonesia dengan TNI AL yang telah berlangsung sejak 2015, dan merupakan penguatan dari program layanan kas yang telah dilakukan sebelumnya," tuturnya.
Program ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan perluasan jangkauan distribusi uang dan layanan kas BI hingga mencapai area desa, sebab daerah tersebut selama ini sulit mendapatkan uang dengan kualitas yang baik.
"Melalui program ini, kami harapkan masyarakat di daerah terpencil, terdepan dan terluar akan lebih mudah mendapatkan uang layak edar, serta menukarkan uang mereka yang sudah tidak layak edar," katanya.
Sebelumnya, layanan ini diluncurkan pada Juli 2017 dengan sasaran delapan provinsi yang memiliki daerah 3T yaitu Kepulauan Riau, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua.
Program itu juga merupakan kerja sama perbankan, khususnya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan Pegadaian dan TNI AL, karena mengingat luasnya jaringan kedua lembaga tersebut yang menjangkau kabupaten di Indonesia.
"Kerja sama yang kami lakukan dalam bentuk kas titipan, yaitu titik distribusi uang yang dilaksanakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Bank Indonesia, sehingga merupakan kepanjangan tangan dari Bank Indonesia dalam melakukan peredaran uang," katanya.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan tetap melaksanakan dan memperkuat kerja sama distribusi uang dengan lembaga lainnya, termasuk dengan TNI AL untuk menjangkau pulau-pulau terluar Indonesia.
"Ini adalah bagian dari komitmen penuh kami untuk mendistribusikan uang rupiah layak edar hingga ke pelosok negeri," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Bank Indonesia diberikan amanat oleh Undang-Undang untuk bisa menyediakan uang rupiah dengan kualitas baik di seluruh wilayah NKRI, tidak hanya di perkotaan tapi juga di wilayah terdepan, terluar dan terpencil (3T)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah di Surabaya, Selasa.
Difi dalam acara Pemberangkatan Tim Ekspedisi Layanan Kas Kepulauan di Pangkalan Komando Armada Timur TNI AL, Dermaga Ujung, Surabaya, mengatakan lima pulau terpencil yang menjadi tujuan layanan kas itu masing-masing Pulau Kangean, Pulau Sapeken, Pulau Kalambau, Pulau Matasiri dan Pulau Karumputan.
Ia mengatakan layanan kas kepulauan akan berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 20 hingga 26 Maret 2018 dengan total modal kerja yang dibawa sebesar Rp8,5 miliar.
"Kegiatan ini, adalah lanjutan dari kerja sama Bank Indonesia dengan TNI AL yang telah berlangsung sejak 2015, dan merupakan penguatan dari program layanan kas yang telah dilakukan sebelumnya," tuturnya.
Program ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan perluasan jangkauan distribusi uang dan layanan kas BI hingga mencapai area desa, sebab daerah tersebut selama ini sulit mendapatkan uang dengan kualitas yang baik.
"Melalui program ini, kami harapkan masyarakat di daerah terpencil, terdepan dan terluar akan lebih mudah mendapatkan uang layak edar, serta menukarkan uang mereka yang sudah tidak layak edar," katanya.
Sebelumnya, layanan ini diluncurkan pada Juli 2017 dengan sasaran delapan provinsi yang memiliki daerah 3T yaitu Kepulauan Riau, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua.
Program itu juga merupakan kerja sama perbankan, khususnya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan Pegadaian dan TNI AL, karena mengingat luasnya jaringan kedua lembaga tersebut yang menjangkau kabupaten di Indonesia.
"Kerja sama yang kami lakukan dalam bentuk kas titipan, yaitu titik distribusi uang yang dilaksanakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Bank Indonesia, sehingga merupakan kepanjangan tangan dari Bank Indonesia dalam melakukan peredaran uang," katanya.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan tetap melaksanakan dan memperkuat kerja sama distribusi uang dengan lembaga lainnya, termasuk dengan TNI AL untuk menjangkau pulau-pulau terluar Indonesia.
"Ini adalah bagian dari komitmen penuh kami untuk mendistribusikan uang rupiah layak edar hingga ke pelosok negeri," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018