Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memamerkan puluhan produksi industri kreatif dari hasil pengembangan dari tujuh kerajinan industri pada 21-23 Oktober.

Mentor Tim IKKON Bojonegoro Yanna Diah Kusumawati, di sela-sela acara pembukaan pameran di Bojonegoro, Sabtu, menyatakan target pengembangan puluhan produksi industri kreatif di daerah setempat untuk memenuhi pasar lokal serta pasar global bahkan impor.

Tim IKKON Bojonegoro, lanjut dia, dengan jumlah 13 personel dari berbagai disiplin ilmu melakukan survei dan pengembangan tujuh industri kreatif sejak empat bulan lalu. Survei dilaksanakan Juli, perencanaan desain Agustus dan pembuatan "prototyping" pada September.

"Ya paling tidak tujuan jangka dekatnya  memenuhi pasar lokal," kata dia di lokasi pameran di Gedung Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pengembangan Industri Kreatif.

Menurut dia, pengembangan puluhan industri kreatif yang dilakukan itu diutamakan yang memiliki nilai akar budaya di daerah setempat yang juga merupakan potensi lokal.

Ia mencontohkan celengan macan produksi perajin gerabah Desa Rendeng, Kecamatan Malo, menjadi IKKON daerah juga selama ini dikenal merupakan produksi khas gerabah di desa setempat.

Hanya saja, menurut dosen ITB jurusan Interior itu, para perajin di daerah setempat membutuhkan pelatihan agar mampu terus melakukan pengembangan industri kreatif dengan mengikuti permintaan pasar.

"Perajin harus mampu berkreasi mengembangkan jenis industri kreatif untuk mengikuti perkembangan pasar," ucapnya menjelaskan.

Menanggapi pameran itu, Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan adanya pengembangan industri kreatif di daerahnya itu berarti potensi di daerahnya bertambah, selain migas, pangan juga industri kreatif.

"Industri kreatif ini merupakan salah satu potensi masa depan Bojonegoro. Semua bergantung kreativitas para perajin untuk bisa berkembang," kata dia menegaskan.

Ia memuji adanya pengembangan  gerabah Klothok Series berupa cangkir kopi dengan bahan gerabah yang terinspirasi dari modifikasi masyarakat Bojonegoro untuk membenahi pegangan cangkir yang patah dengan memberi seng.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker)  Agus Supriyanto, tujuh produk unggulan yang dipamerkan yaitu gerabah Desa Rendeng, Kecamatan Malo, kerajinan kayu jati di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman dan Geneng, Kecamatan Margomulyo.

Selain itu, juga kerajinan batik "Jonegoroan" Desa Jono, Kecamatan Temayang, Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, kerajinan onyx di Desa Jari, Kecamatan Gondang dan kasur lantai Desa Selorejo, Kecamatan Baureno. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017