Bondowoso (Antara Jatim) - Ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) beras sejahtera Desa Gayam, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, belum menebus jatah beras sejahtera selama lima bulan karena terkendala pengurangan penerima di desa itu.
"Kalau dari data kami jumlah keluarga penerima manfaat beras sejahtera di Desa Gayam, Kecamatan Botolinggo tercatat sebanyak 472 orang (KPM)," ujar Humas Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divisi Regional Bondowoso, Harisun di Bondowoso, Senin.
Sedangkan jumlah keseluruhan keluarga penerima beras sejahtera di Kota Tapai pada 2017 berkurang menjadi 91.011 orang atau KPM dari tahun sebelumnya sekitar 101.000 orang.
Ia menyebutkan, satu desa tersebut belum menebus beras sejahtera selama lima bulan mulai April, Mei, Juni dan Agustus 2017. Sedangkan jatah bulan Januari hingga Maret (tiga bulan) sebelumnya sudah didistribusikan.
Permasalahannya atau kendala desa tidak menebus jatah rastra, katanya, karena adanya pengurangan penerima dan sehingga pihak desa kesulitan untuk membagikan beras subsidi pemerintah tersebut.
"Dalam minggu ini kami (Bulog) bersama tim monitoring evaluasi penyaluran beras sejahtera untuk turun ke Desa Gayam untuk memperjelas kendala apa yang menyebabkan desa itu tidak menebus jatah beras sejahtera selama lima bulan terakhir," katanya.
Menurut Harisun, untuk pendistribusian beras sejahtera ke desa-desa lainnya hingga saat ini tercatat sudah mencapai 95 persen dari Januari hingga Agustus 2017. Total rastra yang telah di distribusikan sebanyak 10.372 ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kalau dari data kami jumlah keluarga penerima manfaat beras sejahtera di Desa Gayam, Kecamatan Botolinggo tercatat sebanyak 472 orang (KPM)," ujar Humas Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divisi Regional Bondowoso, Harisun di Bondowoso, Senin.
Sedangkan jumlah keseluruhan keluarga penerima beras sejahtera di Kota Tapai pada 2017 berkurang menjadi 91.011 orang atau KPM dari tahun sebelumnya sekitar 101.000 orang.
Ia menyebutkan, satu desa tersebut belum menebus beras sejahtera selama lima bulan mulai April, Mei, Juni dan Agustus 2017. Sedangkan jatah bulan Januari hingga Maret (tiga bulan) sebelumnya sudah didistribusikan.
Permasalahannya atau kendala desa tidak menebus jatah rastra, katanya, karena adanya pengurangan penerima dan sehingga pihak desa kesulitan untuk membagikan beras subsidi pemerintah tersebut.
"Dalam minggu ini kami (Bulog) bersama tim monitoring evaluasi penyaluran beras sejahtera untuk turun ke Desa Gayam untuk memperjelas kendala apa yang menyebabkan desa itu tidak menebus jatah beras sejahtera selama lima bulan terakhir," katanya.
Menurut Harisun, untuk pendistribusian beras sejahtera ke desa-desa lainnya hingga saat ini tercatat sudah mencapai 95 persen dari Januari hingga Agustus 2017. Total rastra yang telah di distribusikan sebanyak 10.372 ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017