Surabaya (Antara Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat, melepas Tim Barunastra untuk bertanding ke ajang "Association Unmanned Vehicles System" (AUVSI) 10 th International Roboboat Competition di Daytona Beach, Amerika Serikat 20-25 Juni 2017.
Rektor ITS Prof Joni Hermana yang memimpin pelepasan Tim Barunastra di kampus setempat mengingatkan kepada lima peserta yang akan bertanding untuk menyiapkan mentalnya selama perlombaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Rektor ITS Prof Joni Hermana yang memimpin pelepasan Tim Barunastra di kampus setempat mengingatkan kepada lima peserta yang akan bertanding untuk menyiapkan mentalnya selama perlombaan.
Menurutnya, persiapan menuju perlombaan tidak lagi masalah teknik, tapi pada mental.
"Tim harus berkalkulasi dengan strategi dan menjaga kekompakan saat berlaga. Dengan begitu, hasil yang lebih baik bisa dicapai. Tahun lalu, kita mendapatkan peringkat ketiga, tahun ini semoga lebih baik lagi," ujarnya.
Pembimbing Tim Barunastra Rudy Dikairono mengatakan biaya yang dihabiskan untuk bertanding di perlombaan ini sekitar Rp320 juta. Dana itu diproleh melalui dukungan dari beberapa instansi dan bantuan bantuan alumni.
"Akomodasi sendiri menghabiskan dana hingga Rp200 juta dan sisanya untuk keperluan kelengkapan kapal dan produksi kapal," ujarnya.
Rudy mengatakan, pada kompetisi AUVSI kali ini melombakan keakuratan navigasi dan kepresisian dalam menghindari rintangan. Detailnya misi pada kompetisi ini terbagi menjadi lima misi.
Misi pertama kapal harus bisa melewati gerbang yang sudah dibuat oleh panitia. Misi kedua adalah "Speed Challenge" yaitu setiap kapal akan melakukan manuver seperti "drag race". Misi ketiga adalah menyandarkan kapal berdasarkan frekuensi bawah air dan pembacaan gambar oleh drone.
Misi keempat adalah keluar dari sebuah labirin yang tersusun dari beberapa bola. Misi kelima adalah berkomunikasi dengan alat yang dibuat oleh panitia untuk melakukan maneuver sesuai perintah alat tersebut.(*)
"Tim harus berkalkulasi dengan strategi dan menjaga kekompakan saat berlaga. Dengan begitu, hasil yang lebih baik bisa dicapai. Tahun lalu, kita mendapatkan peringkat ketiga, tahun ini semoga lebih baik lagi," ujarnya.
Pembimbing Tim Barunastra Rudy Dikairono mengatakan biaya yang dihabiskan untuk bertanding di perlombaan ini sekitar Rp320 juta. Dana itu diproleh melalui dukungan dari beberapa instansi dan bantuan bantuan alumni.
"Akomodasi sendiri menghabiskan dana hingga Rp200 juta dan sisanya untuk keperluan kelengkapan kapal dan produksi kapal," ujarnya.
Rudy mengatakan, pada kompetisi AUVSI kali ini melombakan keakuratan navigasi dan kepresisian dalam menghindari rintangan. Detailnya misi pada kompetisi ini terbagi menjadi lima misi.
Misi pertama kapal harus bisa melewati gerbang yang sudah dibuat oleh panitia. Misi kedua adalah "Speed Challenge" yaitu setiap kapal akan melakukan manuver seperti "drag race". Misi ketiga adalah menyandarkan kapal berdasarkan frekuensi bawah air dan pembacaan gambar oleh drone.
Misi keempat adalah keluar dari sebuah labirin yang tersusun dari beberapa bola. Misi kelima adalah berkomunikasi dengan alat yang dibuat oleh panitia untuk melakukan maneuver sesuai perintah alat tersebut.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017