Bojonegoro (Antara Jatim) - Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, berencana memasang portal di pintu masuk lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, sebagai usaha mengamankan produksi penambangan sumur minyak tua, pada Januari 2017.
"Pemasangan portal akan ditempatkan didua lokasi pada Januari 2017," kata "Field Manager" Pertamina EP Asset 4 Cepu, Agus Amperianto, Rabu.
Portal pertama, menurut dia, akan ditempatkan di pintu masuk lapangan sumur minyak tua dari arah Kecamatan Kedewan dan portal kedua di pintu masuk dari arah Kawengan, juga di Kecamatan Kedewan.
Sesuai rencana, lanjutnya, di dua portal akan ditempatkan petugas gabungan dari Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, kepolisian resor (polres) dan TNI.
"Penempatan petugas di portal juga untuk mengontrol pengunjung objek wisata minyak, selain melakukan pengamanan produksi sumur minyak tua," katanya menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan pemasangan portal di dua lokasi itu juga sesuai dengan hasil koordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab), polri dan TNI terkait pola penertiban penambangan sumur minyak tua.
Selain itu juga sudah dilaksanakan sosialisasi kepada para penambang sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, terkait rencana penertiban dengan melibatkan jajaran pemkab, polri dan TNI.
"Sosialisasi penertiban penambangan sumur minyak tua kepada para penambang sudah dilakukan beberapa kali," ucapnya.
Pengelolaam lapangan sumur minyak tua, kata dia, diatur dalam Undang-Undang (UU) No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
"Di dalam ketentuan pengelolaan sumur minyak tua juga harus tidak merusak lingkungan," ucapnya.
Sesuai data, kata dia, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menerima setoran produksi minyak mentah dari para penambang rata-rata sekitar 200 barel/hari.
Padahal, lanjut dia, di Desa Wonocolo, Kedewan dan Beji di Kecamatan Kedewan, dari 500 titik sumur minyak tua produksinya mencapai 1.000 barel per hari.
"Produksi minyak mentah yang tidak disetorkan disuling secara tradisional di 50 dapur penyulingan," jelas dia.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto mengharapkan penambang tidak menjual minyak mentah keluar, tetapi menyetorkan kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
"Kami akan melakukan pendataan sekaligus meminta penambang menyetorkan seluruh produksi minyak mentah kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu," ucapnya menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Pemasangan portal akan ditempatkan didua lokasi pada Januari 2017," kata "Field Manager" Pertamina EP Asset 4 Cepu, Agus Amperianto, Rabu.
Portal pertama, menurut dia, akan ditempatkan di pintu masuk lapangan sumur minyak tua dari arah Kecamatan Kedewan dan portal kedua di pintu masuk dari arah Kawengan, juga di Kecamatan Kedewan.
Sesuai rencana, lanjutnya, di dua portal akan ditempatkan petugas gabungan dari Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, kepolisian resor (polres) dan TNI.
"Penempatan petugas di portal juga untuk mengontrol pengunjung objek wisata minyak, selain melakukan pengamanan produksi sumur minyak tua," katanya menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan pemasangan portal di dua lokasi itu juga sesuai dengan hasil koordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab), polri dan TNI terkait pola penertiban penambangan sumur minyak tua.
Selain itu juga sudah dilaksanakan sosialisasi kepada para penambang sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, terkait rencana penertiban dengan melibatkan jajaran pemkab, polri dan TNI.
"Sosialisasi penertiban penambangan sumur minyak tua kepada para penambang sudah dilakukan beberapa kali," ucapnya.
Pengelolaam lapangan sumur minyak tua, kata dia, diatur dalam Undang-Undang (UU) No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
"Di dalam ketentuan pengelolaan sumur minyak tua juga harus tidak merusak lingkungan," ucapnya.
Sesuai data, kata dia, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menerima setoran produksi minyak mentah dari para penambang rata-rata sekitar 200 barel/hari.
Padahal, lanjut dia, di Desa Wonocolo, Kedewan dan Beji di Kecamatan Kedewan, dari 500 titik sumur minyak tua produksinya mencapai 1.000 barel per hari.
"Produksi minyak mentah yang tidak disetorkan disuling secara tradisional di 50 dapur penyulingan," jelas dia.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto mengharapkan penambang tidak menjual minyak mentah keluar, tetapi menyetorkan kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
"Kami akan melakukan pendataan sekaligus meminta penambang menyetorkan seluruh produksi minyak mentah kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu," ucapnya menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016