Sidoarjo, (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menggunakan karung berisi pasir dan juga pagar bambu yang digunakan untuk mengatasi tanggul Lumpur Lapindo yang jebol selebar 2,5 meter di titik 67, akibat tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah tersebut.

"Kami gunakan karung pasir dan juga 'gedhek' atau pagar bambu untuk membantu menahan supaya luberan lumpur dari dalam kolam penampungan tidak keluar," kata Humas BPLS Hengki Listria Adi di Sidoarjo, Jatim, Kamis.

Ia mengemukakan, perbaikan ini sendiri dilakukan mengingat debit air yang ada di dalam kolam penampungan terus meningkat, sehingga mengakibatkan lumpur dan air di dalam kolam penampungan meluber dan menggerus tanggul.

"Kami juga melakukan pemantauan terhadap pemukiman warga yang ada di sisi utara tanggul penahan lumpur ini supaya bisa melakukan tindakan cepat kalau memang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

Ia mengatakan, sampai dengan saat ini informasinya terdapat beberapa rumah yang terancam terendam banjir akibat luberan lumpur dari dalam kolam penampungan ini.

"Kami optimistis dengan cara yang dilakukan ini bisa mengatasi kemungkinan-kemungkinan lain yang tidak diinginkan tersebut dan keadaan kembali seperti semula," imbuhnya.

Sebelumnya, Jalan Raya Porong Sidoarjo, Jawa Timur tergenang banjir setinggi 40 centimeter yang menyebabkan sejumlah kendaraan yang akan melintasi jalan tersebut harus mengurangi laju kecepatannya supaya tidak terjebak banjir.

"Hujan yang terjadi di wilayah ini sejak semalam hingga pagi tadi membuat sungai yang ada di sekitar Jalan Raya Porong meluap sehingga terjadi banjir," ungkapnya.

Ia mengemukakan, akibat banjir tersebut kendaraan roda dua maupun roda empat terpaksa berjalan pelan-pelan untuk menghindari banjir yang terjadi.

"Selain mengakibatkan genangan air di Jalan Raya Porong, hujan tadi malam hingga pagi tadi tersebut mengakibatkan lumpur yang ada dalam kolam penampungan meluber dan menggerus tanggul," tuturnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016