Bojonegoro (Antara Jatim) - Objek wisata lapangan sumur minyak di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan paket "off road" naik jeep mengelilingi landang minyak, hutan, juga lainnya, akan dikelola kelompok sadar wisata (pokdarwis).
Camat Kecataman Kedewan, Bojonegoro Moch. Tarom, di Bojonegoro, Sabtu, mengatakan, pokdarwis yang akan mengelola objek wisata lapangan sumur minyak tua merupakan gabungan warga Desa Wonocolo, Hargomulyo, Mbeji, Kawengan dan Kedewan, semua di Kecamatan Kedewan.
"Proses pembentukan pokdarwis sudah mulai berjalan, dengan meminta kepala desa (kades) dilima desa memilih warganya yang bisa masuk sebagai pengurus pokdarwis," jelas dia.
Ia yang didampingi Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Dyah Enggar Rini, menjelaskan, bersamaan dengan terbentuknya pokdarwis, maka objek wisata sumur tua di daerahnya mulai dibuka untuk umum, pada April.
"Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, sudah melakukan uji coba objek wisata lapangan sumur minyak tua dengan menggelar "off road" naik jeep, juga sepeda santai," jelas dia.
"Sekarang sudah tersedia lima jeep," ucapnya.
Sesuai rencana, katanya, rute yang akan dilalui wisatawan "off road" lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, berawal dari rumah singgah di Desa Kecamatan Kedewan.
"Bus besar bisa masuk sampai lokasi rumah singgah milik pemerintah kabupaten (pemkab)," tuturnya.
Di lokasi rumah singgah, katanya, nantinya akan dilengkapi dengan Museum Minyak, juga sejarah, yang menjadi titik awal pengunjung, dalam mengelilingi lapangan sumur minyak tua dengan rute sepanjang sekitar 8 kilometer.
Dari rumah singgah, katanya, pengunjung akan naik kendaraan jeep, menuju sumur minyak angguk, sumur minyak W 105 dan 138, kemudian dilanjutkan masuk kawasan hutan dan berhenti di sebuah situs.
"Pengunjung akan diajak ke lokasi lapangan luas yang berada di ketinggian, dengan pemandangan menarik, sebelum kembali lagi ke rumah singgah," ucapnya, menambahkan.
Ahli geologi Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta, Dr. Jatmika Setiawan, MT., sebelumnya, menjelaskan lapangan sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, masuk kawasan wisata alam "geoheritage".
"Bagi wisatawan kalau ingin tahu proses penambangan minyak di Kecamatan Kedewan. Tapi, kalau ingin tahu batuan yang menjadi tempat mengendapnya minyak mentah di Kedungmaor, Kecamatan Temayang," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016