Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Jatim, mewaspadai meningkatnya jumlah penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi yang diperkirakan disebabkan pengaruh pola hidup yang kurang sehat. "Sebenarnya banyak faktor penyebab penyakit hipertensi, tapi yang paling dominan, di antaranya pola hidup kurang sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Haryono, yang dihubungi lewat Kepala Bidang Pemberdayaan masyarakat Dinkes Suharto, Jumat. Lebih lanjut ia menjelaskan penyakit hipetensi bukanlah penyakit menular, tapi merupakan penyakit yang bisa muncul karena pola hidup yang kurang sehat. Ia mencontohkan mengkonsumsi alkohol, merokok juga menjadi faktor penyebab hipertensi. Meski demikian, katanya, persaingan ekonomi yang semakin ketat di masyarakat juga bisa menjadi pemicu munculnya penyakit hipertensi. "Contoh kecil kita tidak memiliki uang, tapi berkeinginan besar memiliki sepeda motor juga bisa mendorong penyakit hipertensi," ucapnya. Ia juga menjelaskan penyakit hipertensi semula tidak masuk 10 besar penyakit yang banyak diderita masyarakat di Bojonegoro. Namun, dalam tiga tahun terakhir penyakit hipetensi masuk 10 besar masih dibawah jumlah penderita penyakit infeksi akut saluran perpasan atas (Ispa) dan penyakit pada penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data di Dinkes setempat, jumlah penderita hipertensi periode Januari-Juni 2013 sebanyak 22.375 orang. Sedangkan jumlah penderita Ispa dalam periode yang sama sebanyak 55.211 orang, gastritis dan duodenitis (maag) 27.656 orang, penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 21.468 orang, pegal-pegal 21.000 orang dan diare 13.870 orang. Lainnya, penyakit kulit 11.991 orang, ifluensa 11.436 orang, "commond cold" 9.217 orang. Masih sesuai data, dua tahun sebelumnya penyakit hipertensi masih menduduki peringkat ke empat dengan jumlah penderita masing-masing 31.672 orang (2011) dan 31.792 orang (2012). (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013