Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program “Lanjut Usia Berdaya” (SIDAYA) di Lamongan, Jawa Timur, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian lansia.

Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji usai peluncuran program di Lamongan, Kamis, mengatakan SIDAYA dirancang sebagai pendampingan berbasis keluarga dan kolaborasi multisektor agar lansia tetap sehat, aktif, dan produktif. 

"Proporsi penduduk lansia telah mencapai 12 persen. Ini potensi bonus demografi bila mereka mendapat dukungan untuk tetap berdaya,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat dengan tingginya jumlah lansia, harus diimbangi layanan kesehatan yang kuat, mengingat 42,81 persen lansia masih mengalami keluhan kesehatan dengan tingkat morbiditas 20,71 persen. 

"Berangkat dari kondisi itu diperlukan penguatan program berbasis keluarga untuk memastikan lansia tetap berdaya,” jelasnya. 

Program SIDAYA mencakup pemeriksaan kesehatan, sekolah lansia, pendampingan perawatan jangka panjang, pemberdayaan wirausaha lansia, serta pemanfaatan kartu dan aplikasi untuk pencatatan layanan. 

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan bahwa program tersebut sejalan dengan komitmen daerah dalam memperkuat ketahanan keluarga yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030.

"Salah satunya melalui program prioritas Yakin Semua Sejahtera (YSS) yang telah membantu 112.849 lansia," katanya. 

Dia menjelaskan, pada sektor kesehatan, Pemkab menjalankan program Lamongan Sehat dengan Kunjungan Rumah (Laserku) yang telah melayani 3.390 lansia melalui 542 posyandu. Selain itu, Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) sejak 2022 tercatat telah meluluskan 197 peserta untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dan keterampilan usaha.

Dalam kunjungan yang dilakukan, Mendukbangga juga meninjau Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera, pameran program, gelar dagang lansia dan pemeriksaan kesehatan. 

Selain itu, Mendukbangga juga menyerahkan bantuan 20 kursi roda, 20 tongkat kaki empat, dan paket Bina Keluarga Lansia (BKL) yang disaksikan langsung oleh anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmad Labib. 

Sebelum meluncurkan program itu, pihaknya juga memberikan bantuan kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) berupa perbaikan rumah, akses air bersih, kebutuhan pokok, dan bantuan tunai.

Menteri Wihaji dijadwalkan selama dua hari di Lamongan. Pada hari kedua Jumat (5/12), pihaknya akan menggelar dialog dengan seribu santri di Ponpes Al-Fattah Siman dan bertemu para lansia entrepreneur di pasar tradisional Sekaran.

Pewarta: Alimun Khakim

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025