Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur memfasilitasi peningkatan kompetensi guru sehingga bisa menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam mengambil keputusan utamanya pada sektor pendidikan.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Selasa, mengemukakan pemerintah melakukan pemetaan kompetensi guru dengan melibatkan pihak ketiga.

Pemetaan itu dilakukan untuk guru baik tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di kabupaten ini. Ada 7.200 guru yang dilibatkan dan dibagi sesuai dengan jadwal.

"Kami melakukan profiling kepada 7.200 guru, baik negeri maupun swasta. Dengan profiling ini akan mengidentifikasi sejauh mana kompetensi tiap guru," katanya di Kediri.

Profiling tersebut juga masuk dalam program prioritas nasional untuk memetakan potensi dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk guru secara digital dan terstandar.

Ia menjelaskan pemetaan itu dilakukan baik pengetahuan, keterampilan, kekuatan yang sudah dimiliki serta hal-hal yang sekiranya menjadi kelemahan dan perlu dilakukan pengembangan.

Hasil dari profiling tersebut, kata dia, secara umum dapat menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam mengambil keputusan utamanya pada sektor pendidikan.

"Tujuannya supaya pemerintah kabupaten ini punya data. Jadi kalau mengambil keputusan di bidang pendidikan kami berdasarkan data. Itu yang kami harapkan," kata dia.

Pihaknya juga berharap ke depan ada pemerataan kompetensi guru di setiap sekolah. Dengan itu, nantinya bisa terwujud mutu pendidikan yang setara sehingga semua sekolah di Kabupaten Kediri akan menjadi sekolah yang layak dan favorit.

Dalam kegiatan itu, melibatkan Putera Sampoerna Foundation (PSF) guna melakukan profiling terhadap guru-guru mulai tingkat SD dan SMP.

Head of Development PSF Juliana saat di Kediri mengatakan terdapat empat kompetensi yang dilakukan dalam profiling tersebut yakni pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian.

"Kurang lebih ada sekitar 40 soal yang mencerminkan indikator dari setiap kompetensi," kata dia.

Pihaknya juga melihat keterampilan atau softskill para guru, misalnya integritas, kemampuan berkolaborasi, kemampuan sosial, maupun berkomunikasi.

Hasil dari data tersebut menjadi bahan evaluasi untuk diidentifikasi dan dilakukan analisa terkait dengan kompetensi guru.

"Dari data ini kemudian akan diidentifikasi dan dianalisa baik dari sisi pengetahuan, implementasi, evaluasi hingga kemampuan guru dalam berkolaborasi dan berbagi praktik baik," kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025