Bank Jatim: Performa Laba Sebelum Pajak Turun
Jumat, 30 November 2012 16:37 WIB
Surabaya - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur TBK (Bank Jatim) mencatat performa laba sebelum pajak hingga September 2012 turun menjadi Rp683,958 miliar dibandingkan September 2011 senilai Rp926,565 miliar.
"Penurunan itu karena adanya sejumlah faktor termasuk kasus penggelapan dana di berbagai daerah sehingga kami perlu menindaklanjutinya dengan tegas. Kalau itu terjadi karena kesalahan manusianya, sanksi pemecatan pegawai tidak bisa dihindarkan agar ada efek jera," kata Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto, saat jumpa pers , di Surabaya, Jumat.
Kini, kata dia, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan pihak berwajib. Tapi, pada masa mendatang Bank Jatim berkomitmen meningkatkan kompetensi tiap pegawainya.
"Sementara itu, penurunan laba sebelum pajak tersebut juga dipicu adanya beberapa bisnis yang mengalami penurunan kinerja sehingga dalam tiga bulan terakhir pihaknya perlu melakukan pemulihan performa," ujarnya.
Faktor lain, menurut dia, karena belum selesainya pengembalian beberapa aset perusahaan dan tingkat kredit macet (Non Performing Loan/NPL) Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai 9 persen sampai September 2012.
"Khusus untuk KUR, besarnya rasio NPL hingga September 2012 dipengaruhi oleh banyaknya debitur yang susah untuk mengembalikan pinjamannya," katanya.
Dari target dana KUR yang tersedia tahun 2012 senilai Rp1,8 triliun, tambah dia, realisasi penyerapan besaran dana KUR-nya hanya Rp900 miliar.
"Oleh karena itu, dengan adanya permasalahan NPL yang tinggi maka tahun 2013 alokasi KUR ditargetkan turun menjadi Rp750 miliar. Bahkan, kami selektif memilih debitur," katanya.
Seleksi debitur, kata dia, akan diterapkan dengan memperhitungkan indikator kelaikan usaha mereka apakah sudah sesuai untuk diberi pinjaman.
"Dari berbagai usaha yang ada saat ini, sektor perikanan memiliki risiko tinggi mengalami kemacetan pengembalian pinjaman dana," katanya.
Kalau usaha debitur yang berpotensi besar untuk penyaluran dana KUR, lanjut dia, terlihat di sektor industri pengolahan. Hingga November 2012 kinerja NPL KUR Bank Jatim mengalami penurunan menjadi 8,9 persen setelah melakukan sejumlah langkah pemulihan. (*)