Surabaya - Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur meminta agar IPNU-IPPNU bisa menjunjung tinggi demokrasi dalam pemilihan, dan tidak terlibat politik praktis. "Kami minta IPNU-IPPNU jangan sampai terbelah, junjung rasa kebersamaan dan demokrasi," kata Wakil Ketua PWNU Jatim HM Sholeh Hayat saat pelepasan peserta Kongres IPNU-IPPNU ke Kongres Palembang di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Kamis. Ia berharap banyak dengan kader muda NU seperti IPNU-IPPNU ini. Mereka tentu menjadi masa depan NU mendatang, sehingga penting untuk memilih calon yang peduli dan terbaik bagi masa depan lembaga ini. Namun, pihaknya prihatin jika dalam pemilihan muncul isu-isu yang tidak mengenakkan seperti politik uang. Bagi IPNU-IPPNU hal itu tentunya merupakan pendidikan yang buruk. Pihaknya meminta, agar IPNU-IPPNU fokus mengurusi pendidikan dan pengkaderan, sesuai dengan cakupannya yaitu pelajar, santri, dan mahasiswa. Mantan pimpinan IPNU Jatim itu juga meminta para kader IPNU-IPPNU juga memiliki komitmen dan satu suara demi kemajuan lembaga. Hal yang sama diungkapkan oleh Zaini Nasirudin, salah seorang senior IPNU. Ia menyebut, Jatim mempunyai pengaruh yang cukup besar demi kemajuan lembaga ini. Untuk itu, ia meminta agar IPNU-IPPNU mengusung konsep yang baik serta tidak berperilaku yang tidak menyenangkan, misalnya terlibat politik praktis. "Tidak ada kalah atau menang, karena IPNU-IPPNU itu lembaga yang mewadahi semua, dan demi keuntungan semua," kata pria yang juga anggota DPRD Provinsi Jatim itu. Sementara itu, Ketua PW IPNU Jatim Imam Fadlli mengatakan, untuk Jatim memang sengaja berangkat bersama-sama, dengan naik kereta api sampai Jakarta, lalu naik pesawat ke lokasi kongres IPNU yang ke-XVII dan IPPNU yang ke-XVI di Palembang. "Kami ingin tunjukkan bahwa Jatim itu kompak, jadi kami bersama-sama berangkat dengan IPPNU," kata Imam. Pihaknya enggan menyebut calon yang didukung dalam kongres tahun 2012. Ia hanya menegaskan, jika akan memilih calon yang dianggap layak membawa organisasi ini menjadi lebih baik. Begitu juga dengan ketua PW IPPNU Jatim, Robiah al Adawiyah. Sampai saat ini, Jatim belum menentukan arah dukungan. "Kami akan tentukan dan untuk itu perlu pembicaraan. Yang jelas, kami ingin pemimpin yang membawa perubahan menjadi lebih baik, mewujudkan IPPNU menjadi lembaga pengkaderan," kata Robi. (*)
NU Jatim Minta IPNU-IPPNU Junjung Tinggi Demokrasi
Kamis, 29 November 2012 18:27 WIB