Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 62 Tim Pelayanan Kesehatan (Yankes) Bergerak diterjunkan untuk melayani 860 kasus kesehatan di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, pada 17–21 Oktober 2025.
“Kenapa saya ingin menjadi bagian yang ikut melepas panjenengan semua. Karena niat panjenengan luar biasa, memberikan layanan kemanusiaan ini luar biasa, menangani orang yang sedang membutuhkan layanan kesehatan sesuatu yang sangat mulia,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melepas tim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat.
Khofifah menambahkan, apabila para tenaga kesehatan menjalankan tugas mulia tersebut dengan niat tulus, maka seluruh pihak yang terlibat akan turut menjadi bagian yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Ia pun mendoakan agar seluruh tim diberi kelancaran, kesuksesan, dan pahala atas setiap kebaikan yang dilakukan selama bertugas.
Yankes Bergerak di Pulau Kangean merupakan tahap ketiga yang digelar tahun ini setelah sebelumnya dilaksanakan di Pulau Raas pada Mei dan Pulau Sapudi pada Juli.
Tahap keempat dijadwalkan berlangsung di Pulau Gili Genting pada November 2025.
Sebanyak 62 tenaga kesehatan yang terlibat berasal dari RSUD dr. Soetomo, RS Mata Masyarakat Jatim, RSUD Mohammad Noer Pamekasan, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Dinas Kominfo Jatim, ABK Kapal Gandha Nusantara 1 Dishub Jatim, serta sejumlah rumah sakit di Kabupaten Sumenep.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Tim Yankes Bergerak akan menangani 860 kasus yang meliputi 238 kasus mata, 28 kasus THT, dua tindakan bedah, 200 skrining pendengaran bayi, 58 kasus gigi, 107 kasus TBC, 86 kasus kesehatan jiwa, 22 kasus kusta, 21 kasus HIV, dan 98 kasus stunting.
“Ada kasus skrining pendengaran, apa mungkin ada dokter spesialis THT yang juga kesana. Kalau ada skrining pendengaran, saya lebih tertarik lagi, kalau memang ada indikasi-indikasi tertentu yang harus dilakukan pemeriksaan tindak lanjut maka perlu dilihat penyebabnya apa,” katanya.
Khofifah menambahkan bahwa jika ditemukan hasil skrining pendengaran tertentu, perlu dilakukan proses investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya secara mendalam.
Dia juga meminta agar dilakukan skrining penglihatan bagi anak-anak maupun masyarakat Pulau Kangean.
“Karena kemarin World Sight Day (WSD) memang yang dilayani 1.000 anak, dari 3.000 yang diskrining dan membutuhkan pemeriksaan lanjutan. Maka di Kangean, kalau terkonfirmasi usia sekolah, lalu ada skrining penglihatan dan kemungkinan butuh support kacamata tertentu, saya mohon disiapkan jenis kacamata yang dibutuhkan,” ujarnya.
Gubernur meminta Dinas Kesehatan menindaklanjuti hasil skrining hingga penyediaan kacamata.
“Saya mohon ini bisa 1 paket, sehingga kita turun, masalah selesai karena mereka mendapatkan solusi sampai final,” katanya.
Selain skrining penglihatan dan pendengaran, Khofifah juga menekankan pentingnya penanganan kasus kusta di Sumenep.
“Nantinya bisa dilakukan pendataan yang bisa kita kuatkan dalam penanganan eliminasi kusta. Identifikasi, eliminasi kusta di Pulau Kangean. Harapannya kalau ada upaya penanganan secara lebih komprehensif, kita bisa betul-betul eliminasi bukan hanya proses penanganan sementara,” katanya.
Baca juga: Jatim sambut baik sinergi tiga menteri percepat program rumah layak
Baca juga: Khofifah tekankan disiplin dan integritas fondasi pemimpin bangsa
Baca juga: Khofifah dukung FinExpo dan IIFS 2025
