Malang Raya (ANTARA) - Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kota Batu Alfi Nurhidayat meminta seluruh anggota organisasi tersebut supaya mengedukasi warga di wilayah setempat terkait teknis kelaikan untuk menunjang segi keselamatan pada sebuah bangunan.
"Keselamatan bangunan harus dimulai dari perencanaan yang tepat, pelaksanaan yang sesuai standar, serta pengawasan yang ketat. Seluruh tahapan ini harus melibatkan tenaga ahli yang kompeten," kata Alfi dalam keterangannya di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat.
Selain pelaksanaan edukasi, PII membuka Posko Layanan Bantuan Teknis Konstruksi secara daring maupun luring.
Pembukaan posko menjadi respon organisasi terhadap kejadian robohnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Melalui posko tersebut masyarakat bisa melakukan konsultasi teknis bangunan, pemeriksaan dokumen perencanaan dan struktur, pendampingan, hingga edukasi keselamatan konstruksi.
Alfi menyampaikan langkah yang diambil merupakan bentuk komitmen PII Cabang Kota Batu mendukung pelaksanaan pembangunan yang menitikberatkan pada aspek keselamatan dan keamanan masyarakat.
"Kegagalan konstruksi yang menimpa pondok pesantren di Sidoarjo beberapa waktu yang lalu menjadi peringatan serius bagi kita semua," ucapnya.
Dia juga menekankan kolaborasi antara PII dengan lembaga pendidikan pesantren hingga pengurus tempat ibadah dalam rangka meningkatkan kesadaran soal sisi kalikan sebuah bangunan.
Selain itu, pihaknya berkonsentrasi membantu proses mitigasi bencana menjelang berlangsungnya musim hujan.
"Kami perlu mengadakan pertemuan dengan beberapa lembaga terkait dalam upaya merumuskan secara bersama tindakan preventif terhadap kebencanaan," tuturnya.
