Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menggelar pencocokan dan penelitian terbatas (coktas) secara serentak di 14 kecamatan di daerah itu dan menemukan 76 orang pemilih berusia lebih dari 100 tahun yang tersebar di berbagai desa.
Komisioner Divisi Perencanaan Data dan Informasi (Rendatin) KPU Ponorogo Khusnul Khotimah, Jumat (26/9), menjelaskan coktas dilakukan untuk memastikan akurasi data pemilih berkelanjutan.
"Kami turun langsung ke lapangan untuk memvalidasi apakah pemilih yang terdata masih hidup atau sudah meninggal," kata Khusnul.
Ia menegaskan data yang valid penting agar seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih dapat terjamin pada Pemilu dan Pilkada mendatang.
"Coktas di Ponorogo mencakup 76 pemilih yang usianya di atas 100 tahun. Data ini harus dicocokkan dengan kondisi faktual," ujarnya.
Dalam proses coktas, KPU melibatkan Bawaslu serta perangkat desa.
Pencocokan dilakukan dari pintu ke pintu untuk memastikan kesesuaian identitas dengan dokumen yang sudah masuk sistem.
"Data yang ada kita cocokkan langsung dengan temuan di lapangan," imbuhnya.
Hasil coktas akan dimasukkan ke aplikasi Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) sebagai dasar pemutakhiran data pemilih berkelanjutan.
Khusnul optimistis langkah ini dapat meningkatkan kualitas data dan partisipasi pemilih.
"Harapan kami, kegiatan ini menjadi pijakan penting untuk pemilu dan pilkada yang jujur dan adil," pungkasnya.
