AKLI Jatim Imbau Masyarakat Evaluasi Instansi Listrik
Rabu, 31 Oktober 2012 11:10 WIB
Surabaya - Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia/AKLI Jawa Timur mengimbau masyarakat agar rutin mengevaluasi kondisi instalasi listrik di tiap rumahnya karena dapat mengantisipasi terjadinya bahaya kebakaran.
"Meski belum ada data pasti berapa angka pertumbuhan kebakaran di Jatim setiap tahunnya, kami mengingatkan agar pelanggan listrik tidak segan memeriksa instalasi listriknya," kata "Senior Advisor" AKLI Dewan Pengurus Daerah Jatim, Heru Subagyo, ditemui dalam Diskusi Panel Partisipasi Unsur Pemangku Kepentingan Bidang Ketenagalistrikan dalam Mengantisipasi Timbulnya Kebakaran karena Listrik, di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, kebakaran dapat terjadi ketika ada tiga unsur yakni bahan yang mudah terbakar, oksigen, dan suhu yang panas seperti percikan api. Bahkan saat musim kemarau.
"Oleh karena itu, banyak peristiwa kebakaran terjadi saat kemarau," ujarnya.
Selain itu, jelas dia, faktor usia instalasi listrik di masing-masing rumah pelanggan sangat berpengaruh terhadap terjadinya kebakaran. Walau instalasi listrik milik pelanggan, peralatan itu tetap termasuk ranah utilitas publik karena tersambung dengan jaringan milik PLN.
"Untuk itu, kami harap listrik bisa baik benar legal dan efisien," ulasnya.
Di sisi lain, tambah dia, idealnya instalasi listrik harus setiap lima hingga 10 tahun sehingga dapat mengantisipasi kejadian kebakaran. Namun, sampai sekarang pada umumnya masyarakat menganggap aman instalasinya ketika listrik mereka masih menyala.
"Listrik menyala belum tentu instalasi listrik di rumah aman. Perlu pengecekan lebih lanjut dan berkala karena banyak kebakaran terjadi karena arus hubungan pendek yang disebabkan pengelupasan kabel listrik," katanya.
Pada kesempatan sama, Kepala Laboratorium Forensik Polda Jatim, Dr M S Handayani Msi, membenarkan, kebakaran yang sering terjadi pada saat kemarau dikarenakan pengelupasan kabel.
"Kondisi itu disebabkan masyarakat belum memiliki kesadaran untuk memeriksa instalasi listrik yang umumnya dipasang belasan tahun," katanya.
Sementara, lanjut dia, sesuai data pemeriksaan kebakaran di Surabaya tiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 ada 167 pemeriksaan, tahun 2011 mencapai 262 pemeriksaan sedangkan antara Januari-September 2012 sebanyak 132 pemeriksaan.(*)