Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurniawati menekankan pentingnya program Makan Bergizi Nasional (MBG) dalam menekan prevalensi stunting yang masih 21 persen dengan target turun menjadi 14 persen pada 2029.
“Program MBG ini bukan hanya tentang makanan, tetapi tentang masa depan bangsa. Dengan pemerataan gizi, kita ingin melahirkan generasi yang lebih cerdas, sehat, dan siap bersaing secara global,” tutur Indah Kurniawati dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis.
Selain aspek kesehatan, Indah menyoroti efek ganda MBG bagi perekonomian lokal. Bahan pangan diupayakan berasal dari petani, peternak, nelayan, hingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) desa sehingga membuka pasar baru dan lapangan kerja.
Kolonel Infanteri Erin Andriyanto dari Badan Gizi Nasional (BGN) menambahkan program MBG tidak hanya menyasar peserta didik, tetapi juga balita, ibu menyusui, dan ibu melahirkan.
Ia mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap pungutan dari oknum tidak bertanggung jawab.
“Pendaftaran mitra MBG sepenuhnya gratis sesuai arahan Presiden. Targetnya, program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia,” kata Erin.
DPR RI dan BGN mengajak tokoh masyarakat, akademisi, serta pelaku usaha bersama-sama mengawal MBG agar berjalan baik, transparan, dan memberi manfaat besar bagi kesehatan sekaligus perekonomian bangsa.
BGN merupakan lembaga negara non-kementerian yang berdedikasi untuk pemenuhan gizi nasional dan mendukung penuh program MBG guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Indah Kurniawati tekankan pentingnya program MBG tekan stunting
Kamis, 18 September 2025 19:58 WIB
Sosialisasi program MBG yang dilakukan Anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurniawati. (ANTARA/HO-Tim Indah Kurniawati)
Dengan pemerataan gizi, kita ingin melahirkan generasi yang lebih cerdas, sehat, dan siap bersaing secara global
