Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Harisandi Savari, meminta Dinas Perhubungan (Dishub) setempat memperketat pemeriksaan berkala terhadap armada bus yang melayani penumpang.
Desakan tersebut disampaikan menyusul kecelakaan maut di Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9), yang menewaskan delapan orang dan melukai 17 lainnya.
“Peristiwa di Probolinggo itu akibat rem blong. Bus yang sudah jelas kondisinya tak layak jalan kok masih dibiarkan beroperasi. Ke depan harus ada pemeriksaan berkala, baik di terminal maupun di garasi,” kata Harisandi di Surabaya, Senin.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan Dishub harus lebih ketat dalam pengawasan, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memperluas penerapan uji KIR secara berkala agar kondisi kendaraan benar-benar terpantau.
“Kalau hasil pemeriksaan menunjukkan bus tidak layak jalan, Dishub harus tegas mengeluarkan larangan operasi. Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas. Jangan sampai ada pembiaran yang mengorbankan nyawa,” ujarnya.
Sementara itu, kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, bus rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat Jember diduga mengalami rem blong saat melaju di jalur menurun.
Peristiwa itu menewaskan delapan orang, sementara 17 penumpang lainnya mengalami luka sedang hingga berat.
Harisandi menambahkan, momentum ini seharusnya menjadi pengingat bagi seluruh pemangku kepentingan agar lebih serius meningkatkan keselamatan transportasi darat di Jawa Timur.
