Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mendorong setiap desa/kelurahan di daerah itu untuk memiliki event khas atau berkarakter dengan menyiapkan program Karisma Event Ponorogo (Kepo), untuk memperkuat identitas sekaligus menumbuhkan ekosistem wisata berbasis lokal.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, di Pnorogo, Jumat, mengatakan inisiatif ini menjadi tindak lanjut setelah Ponorogo resmi bergabung dalam jaringan Kota Kreatif Indonesia.
Melalui Kepo, lanjut dia, setiap desa di Bumi Reog diharapkan memiliki agenda wisata tahunan dengan tema dan kekhasan masing-masing.
Untuk itu, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga diminta proaktif melakukan pendataan dan pembinaan agar potensi lokal dapat digarap secara profesional.
"Kami ingin tiap desa menampilkan event yang konsisten, punya karakter, dan berbeda dari yang lain. Kearifan lokal harus kita jadikan kreativitas," ujarnya.
Sejumlah tradisi dinilai berpeluang masuk kalender Kepo, seperti sebar koin dan tumpengan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Coper, Kecamatan Jetis, serta tradisi Methik Pari di Desa Glinggang, Kecamatan Sampung yang rutin digelar saat panen raya.
Menurut Sugiri, bila setiap desa mengoptimalkan potensi budaya, ratusan agenda wisata dapat tersusun sepanjang tahun.
"Kalau satu desa punya banyak kekayaan budaya, event bisa diadakan berkali-kali dan memutar kincir ekonomi," katanya.
Program Kepo ditargetkan menjadi kalender event resmi Ponorogo, sehingga wisatawan memiliki banyak pilihan kunjungan sepanjang tahun dan sektor ekonomi kreatif setempat ikut terangkat.
