Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh agama menggelar doa bersama lintas agama untuk menjaga kondusifitas wilayah setempat.
Wali Kota Probolinggo, Jawa Timur Aminuddin, Ketua DPRD Dwi Laksmi Syntha Kusumawardhani, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri, Kajari Dodik Hermawan, Kasdim Inf Herawadi, serta tokoh masyarakat dan lintas agama di Kota Probolinggo hadir dalam doa bersama lintas agama yang digelar di Kantor FKUB kota setempat, Minggu.
"Kegiatan itu dilakukan sebagai upaya saling menguatkan, menjaga Kota Probolinggo tetap kondusif dan aman," kata Ketua FKUB Kota Probolinggo Ahmad Hudri.
Ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran semua unsur penting kota dalam kegiatan doa bersama itu, karena semua adalah pertautan batin.
"Saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi ujian yang berat, dan mudah-mudahan ini menjadi pemicu untuk kita semua memperbaiki dan menyempurnakan diri," tuturnya.
Menurutnya, kekuatan doa sangat penting dalam menghadapi situasi sulit dan di tengah kompleksitas permasalahan bangsa, hanya doa yang bisa menembus langit dan menyentuh hati manusia.
Hudri juga menyebut peristiwa meninggalnya pengemudi ojek online di Jakarta Affan Kurniawan menjadi sorotan nasional, sehingga mengajak semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang.
"Saya menekankan bahwa peran tokoh agama masih sangat penting sebagai penyejuk dan penuntun umat. Kami punya keyakinan, para tokoh agama masih didengar dan diikuti umatnya. Tidak ada agama yang membenarkan perusakan dalam bentuk apapun," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Aminuddin dalam arahannya menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan Gubernur Jawa Timur, kepala daerah lain dan pemerintah pusat, termasuk mengikuti rapat nasional yang dipimpin langsung oleh Mendagri.
"Kondisi Kota Probolinggo saat ini berada dalam status siaga satu, terutama menjelang potensi aksi demo pada tanggal 1 dan 3 September 2025," tuturnya.
Ia mengatakan Pemkot Probolinggo bersama Forkopimda dan tokoh agama telah melakukan koordinasi dan upaya preventif demi menjaga stabilitas dan kondusifitas kota.
Sementara Ketua DPRD Kota Probolinggo Dwi Laksmi Shynta Kusumawardhani mengatakan para pemuka agama untuk menyampaikan kepada umatnya agar boleh ikut demo, tetapi mohon tidak anarkis.
Menurutnya, disparitas politik di masyarakat sangat terlihat dari akumulasi kejadian secara nasional akhirnya menimbulkan solidaritas di lingkungan kota dan kabupaten.
"Kami siap menerima dari teman-teman yang ingin demo, demo untuk menyampaikan aspirasi dan akan kami terima untuk disampaikan ke atas,” tuturnya.
Seluruh tokoh lintas agama memimpin doa bersama secara bergantian, memohon perlindungan dan kedamaian untuk Kota Probolinggo dan Indonesia secara umum
