Kepala BKPM: Jatim Primadona Investasi di Indonesia
Selasa, 9 Oktober 2012 19:34 WIB
Surabaya - Kepala Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Chatib Basri menilai Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah primadona untuk tujuan investasi di Indonesia.
"Provinsi ini sangat kondusif bagi investor. Hal ini ditunjang jajaran pemerintahan yang kooperatif dengan pemberian pelayanan ekselen dalam pengurusan perizinan," ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara "Business Gathering" di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa.
Selain itu, lanjut dia, kelengkapan infrastruktur yang tersedia, seperti pelabuhan dan bandar udara di Jatim, dinilai sangat membantu memperlancar investasi dan merupakan daya tarik bagi investor.
"Calon investor sangat sensitif terhadap kendala yang dikhawatirkan terjadi di sebuah wilayah. Namun, berbeda di Jatim, pemerintar pusat juga tidak tidak ragu mengajak calon investor berkeliling melihat hasil nyata dari industri yang telah berkembang," tukasnya.
Tidak hanya itu saja, lanjut Chatib Basri, investor juga bisa melihat sejumlah infrastruktur penunjang yang akan segera jadi, seperti jalur rel kereta api ganda, Pelabuhan Teluk Lamong, serta kapasitas listrik di Jatim yang surplus.
Berdasarkan data BKPM, nilai investasi yang masuk ke Jatim, baik dari dalam maupun luar negeri pada 2012 telah mencapai Rp132 trilun atau 47 persen dari target nasional yang besarnya Rp280 triliun.
Dengan kemajuan seperti itu, Basri yakin Pemprov Jatim mampu menghimpun investasi hingga Rp200 triliun dari target nasional sebesar Rp500 trilun pada 2014.
Dia menjelaskan, target itu sangat rasional mengingat pertumbuhan ekonomi di Jatim sekarang mencapai sekitar 7,2 persen dan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengaku optimistis Jatim mampu menyumbang investasi Rp200 triliun pada tahun 2014, karena Jatim mempunyai banyak keunggulan, di antaranya adalah SDM profesional, infrastruktur penunjang, ketersediaan lahan, pembangkit listrik memadai, dan pelayanan perizinan cepat.
"Daya pembangkit listrik di Jatim mempunyai 8.670 MW, padahal beban puncak hanya 4.245 MW. Jadi, masih ada surplus 4.425 MW," terang gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut.
Di samping itu, pihaknya yakin proyek air bersih Umbulan sudah ada pemenang lelang pada Desember 2012. Pakde Karwo berharap investor lokal bisa menjadi pemenang lelang proyek tersebut.
"Tapi kalau dimenangkan investor asing, mereka wajib menggandeng perusahaan daerah setempat. Namun saya tidak bisa mencampuri tender itu karena internasional," tutur mantan Sekdaprov Jatim tersebut.
Gubernur juga berharap proyek Umbulan tersebut segera selesai dibangun dan menjadi alternatif terbaik di saat air minum di Kali Surabaya tercemari limbah Pabrik Gula dan industri lainnya. (*)