Kota Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, memfasilitasi para pelaku industri kecil menengah (IKM) di wilayah setempat dengan berbagai pelatihan sesuai kapasitas dan sertifikasi legalitas usaha.
Kepala Bidang Perindustrian Dinas Tenaga Kerja Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disnaker KUKM) Kota Madiun Pipit Rachmawati Putri mengatakan program fasilitasi tersebut menjadi salah satu langkah strategis pemerintah kota untuk mendorong IKM naik kelas.
"Kami ingin IKM di Kota Madiun tidak hanya unggul dari segi kualitas produk, tetapi juga memiliki legalitas dan strategi pemasaran yang kuat, sehingga bisa berkembang dan eksis," ujar Pipit di Madiun, Jumat.
Menurut dia, jenis pelatihannya cukup beragam, mulai dari olahan produk halal yang disertai fasilitasi sertifikat halal, serta branding dan digital marketing berbasis kecerdasan buatan (AI) dengan tambahan pendaftaran merek HKI.
Kemudian, pelatihan desain kemasan, desain busana batik cap, pelatihan lanjutan up cycle fashion berbahan jeans bekas, diversifikasi produk makanan-minuman kekinian, hingga kerajinan tali.
Pada pelatihan olahan halal, peserta akan mempelajari teknik pengolahan makanan dan minuman halal serta difasilitasi pengurusan sertifikat halal.
Untuk branding dan digital marketing, peserta akan diajak membuat materi promosi dengan AI, memasarkan produk secara daring, dan mengurus perlindungan merek.
"Pelatihan desain kemasan mengajarkan standar kemasan yang menarik, aman, dan sesuai kaidah kesehatan, dilengkapi bantuan kemasan untuk pemasaran. Sementara pelatihan desain busana batik cap fokus pada motif batik khas Madiun terbaru yang akan digunakan untuk seragam OPD," kata Pipit.
Kemudian, pelatihan up cycle berbahan jeans bekas ditujukan bagi IKM jahit yang telah mengikuti pelatihan tahap pertama, sehingga bisa menciptakan produk baru yang lebih variatif.
Sementara diversifikasi produk makanan-minuman kekinian bertujuan memperbanyak variasi menu yang ditawarkan pelaku IKM.
Adapun, kuota pelatihan berbeda-beda. Daya saing produk halal dibuka untuk 40 IKM per gelombang, branding produk 60 IKM per gelombang, desain kemasan 30 IKM per gelombang, diversifikasi makanan-minuman 30 IKM per gelombang, desain busana batik cap 20 IKM, dan kerajinan tali 20 IKM.
Beberapa pelatihan telah terlaksana, seperti olahan halal gelombang pertama diikuti 40 IKM, branding dan merek gelombang pertama diikuti 60 IKM, serta kerajinan tali diikuti 20 IKM. Pelatihan lainnya akan segera menyusul.
"Harapannya, produk IKM Kota Madiun bisa dipasarkan secara nasional bahkan internasional. Bagi pelaku IKM yang berminat bisa mendaftar pelatihan gratis tersebut ke dinas setempat," katanya.
