Enam Calon Haji Jember Batal Berangkat
Rabu, 26 September 2012 18:58 WIB
Jember - Sebanyak enam calon haji Kabupaten Jember, Jawa Timur, dipastikan batal berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji tahun 2012 karena meninggal dunia, mengundurkan diri dan hamil.
"Enam calon haji batal berangkat, dua di antaranya hamil setelah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)," kata Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Jember, Misbahul Munir, di sela-sela manasik haji di Stadion Universitas Jember, Rabu.
Kuota haji Jember awalnya sebanyak 2.327 orang, namun mendapat tambahan menjadi 2.331 orang dengan enam kelompok terbang (kloter) yakni kloter 66, 67, 68, 69, 70, dan 71 dengan jadwal keberangkatan 14-15 Oktober 2012.
"Kloter 71 merupakan kloter gabungan calon haji Jember dengan calon haji Kabupaten Situbondo," tuturnya.
Menurut dia, pihak Kemenag Jember sudah melakukan pembinaan kepada seluruh calon haji baik melalui ketua rombongan, KBIH, dan perorangan melalui manasik haji yang digelar pada 26 September.
"Saya mengimbau calon haji bisa menjaga kesehatannya, agar saat berangkat haji nanti kondisinya fit dan tidak sakit," ujarnya menambahkan.
Sementara Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, Yumarlis, mengatakan sebanyak 650 calon haji Jember memiliki penyakit kategori risiko tinggi karena berusia di atas 50 tahun.
"Ratusan calon haji yang memiliki penyakit risiko tinggi melakukan pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember sebanyak 375 orang dan sisanya diperiksa di RSD Balung, sedangkan calon haji yang tidak memiliki risiko tinggi cukup melakukan pemeriksaan di puskesmas setempat," paparnya.
Menurut dia, calon haji yang memiliki risiko tinggi tersebut sebagian besar berusia di atas 50 tahun sehingga beberapa penyakit mudah menyerang para calon haji lanjut usia (lansia) saat mereka menjalankan ibadah haji di sana.
"Beberapa penyakit risiko tinggi calon haji Jember antara lain hipertensi, diabetes melitus, jantung dan beberapa penyakit yang menyerang lansia, namun tidak terlalu membahayakan," katanya.