Banyuwangi (ANTARA) - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyasar sebanyak 184.771 anak dan remaja (usia 7-18 tahun) mulai jenjang SD, SMP dan SMA untuk mendeteksi dini berbagai penyakit.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan program CKG bagi anak dan remaja yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto ini sebagai deteksi dini penyakit dan sekaligus untuk meningkatkan kesadaran kesehatan.
"Kami meminta seluruh petugas kesehatan untuk turun aktif melakukan pemeriksaan deteksi dini ke siswa-siswi, menjaga kesehatan sejak dini berarti menjaga masa depan bangsa kita," katanya di Banyuwangi, Selasa.
Menurut Ipuk, program CKG merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda dan salah satunya dengan perluasan jenis pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak sekolah yang dimulai pada tahun ajaran baru Juli 2025.
Ia menjelaskan program CKG dirancang dengan menjangkau siswa-siswi dari berbagai jenjang pendidikan mulai SD, SMP dan SMA, dan semua anak anak usia 7-18 tahun akan diperiksa secara bergilir oleh petugas kesehatan.
"Tidak hanya sekolah negeri, siswa sekolah swasta dan keagamaan juga akan dilakukan cek kesehatan gratis," tutur Ipuk.
Selain cek kesehatan umum, lanjutnya, program CKG ini menitikberatkan pada deteksi dini risiko gaya hidup tidak sehat dan skrining penyakit genetik yang penting untuk masa depan anak-anak Indonesia.
"Seperti masalah obesitas pada anak hingga deteksi dini dan edukasi tentang merokok," ujarnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan program CKG bagi anak usia 7-18 tahun ini bagian dari program CKG secara umum, bedanya untuk anak dan remaja dilakukan saat para siswa masuk sekolah bukan saat ulang tahun.
"Teknisnya, petugas kesehatan akan datang ke sekolah-sekolah untuk memeriksa seluruh siswa secara bergilir, target hingga akhir tahun 2025 semua telah diperiksa, sesuai rencana mereka mendapatkan pemeriksaan kesehatan setahun dua kali," katanya.
Amir memaparkan jenis cek kesehatan yang dilakukan untuk anak-anak SD sederajat mencakup 13 jenis pemeriksaan, sedangkan remaja yang bersekolah di SMP dan SMA sederajat menjalani 14 jenis pemeriksaan.
Rinciannya, 13 jenis pemeriksaan untuk siswa SD, yakni pemeriksaan telinga, mata, gigi, kesehatan mental, status gizi, hepatitis B, tekanan darah, kadar gula darah, tuberkulosis, kebiasaan merokok (untuk kelas 5-6) serta tingkat aktivitas fisik (untuk kelas 4-6).
Bagi siswa SMP, jenis pemeriksaan yang dilakukan sama seperti siswa SD, tetapi ditambah dengan pemeriksaan talasemia (khusus kelas 7) dan anemia pada remaja putri.
"Dengan adanya program CKG ini, pelajar dapat memperoleh perawatan medis lebih awal jika ditemukan masalah kesehatan," ujarnya.