Surabaya (ANTARA) - Heartology Cardiovascular Hospital mencatat lebih dari 450 tindakan kardiovaskular sepanjang periode Januari hingga Mei 2025 yang meliputi intervensi koroner, penanganan aritmia, kelainan struktural jantung, hingga bedah jantung mayor.
President Director Heartology Cardiovascular Hospital, dr. Ridwan Tjahjadi Lembong, MM, MMRS, MBA, mengatakan pencapaian tersebut mencerminkan sistem layanan jantung yang komprehensif, berbasis teknologi mutakhir dan berorientasi pada keselamatan pasien.
“Pencapaian ini bukan sekadar angka, tetapi representasi dari sistem layanan jantung yang tepat guna dan modern,” ujarnya di Surabaya, Rabu.
Dalam upaya diagnostik, Heartology mengandalkan dua teknologi utama, yakni CT Scan 512-slice dan 4D Echocardiography. Teknologi CT Scan tersebut memungkinkan visualisasi detail pembuluh darah koroner dan aorta dengan kecepatan tinggi dan dosis radiasi rendah.
Adapun 4D Echocardiography digunakan untuk pemetaan katup jantung secara real-time dalam dimensi spasial, yang penting dalam perencanaan tindakan seperti Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI) maupun MitraClip.
“Dengan dua teknologi ini, kami dapat menegakkan diagnosis dengan presisi tinggi bahkan sebelum gejala berat muncul,” kata dr. Ridwan.
Heartology juga menerapkan teknologi invasif berstandar internasional seperti Intravascular Lithotripsy (IVL) untuk kasus kalsifikasi berat, Pulsed Field Ablation (PFA) untuk aritmia kompleks, serta tindakan TAVI dan MitraClip untuk pasien berisiko tinggi.
Beberapa prosedur bedah kompleks yang rutin dilakukan di rumah sakit tersebut antara lain operasi Bentall, Mitral Valve Replacement (MVR), dan Double Valve Replacement (DVR), yang menjadikan Heartology sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk bedah jantung berisiko tinggi.
Seluruh prosedur dilakukan oleh tim multidisiplin yang terdiri dari dokter subspesialis, perfusionist, tim ICU jantung, dan rehabilitasi pasca operasi. Diskusi medis dilakukan setiap hari melalui case conference untuk menentukan terapi yang tepat berbasis bukti medis dan tingkat risiko pasien.
Heartology merupakan rumah sakit khusus jantung dan pembuluh darah dengan enam subspesialisasi, yaitu interventional cardiology, aritmia dan device, structural heart, aorta, jantung-paru-pembuluh darah, serta pusat diagnostik jantung.
Sejak awal berdiri, rumah sakit tersebut memiliki misi mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap layanan jantung luar negeri.
“Melalui sistem yang modern, kami ingin membangun kepercayaan bahwa layanan jantung kelas dunia bisa didapatkan di tanah air,” ujar dr. Ridwan.
Saat ini, Heartology menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien dari berbagai wilayah Indonesia, termasuk mereka yang semula berencana menjalani pengobatan di luar negeri.
