Damaskus (ANTARA/AFP) - Suriah menyatakan pada Kamis bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa Lakhdar Brahimi dan berharap dia dapat memuluskan jalan bagi "dialog nasional" sementara pertempuran berkecamuk di ibu kota dan kota kedua, Aleppo. Media negara melaporkan penguasaan kembali beberapa kawasan berpenduduk Kristen di jantung Aleppo oleh tentara pemerintah tetapi bentrokan-bentrokan melanda di beberapa bagian kota itu dan di bagian selatan Damaskus. Deputi menteri Luar Negeri Suriah Faisal Muqdad menuding Turki, negara tetangganya, menyediakan senjata bagi para pemberontak dan pangkalan-pangkalan sementara para pejabat Turki dan Amerika Serikat mengadakan pembicaraan mengenai usaha-usaha menjatuhkan Presiden Bashar al-Assad. Muqdad mengatakan Damaskus akan bekerja sama dengan Brahimi, diplomat kawakan Aljazair yang ditunjuk sebagai utusan Liga Arab-PBB untuk menggantikan mantan Sekjen PBB Kofi Annan, yang mengumumkan pengunduran dirinya pada 2 Agustus menyusul kegagalan melaksanakan rencana perdamaian enam-butirnya. "Kami telah memberitahu PBB bahwa kami menerima penunjukan Tuan Brahimi," kata Muqdad dalam jumpa pers. "Kami ingin melihat... gagasan apa yang dia akan berikan bagi penyelesaian masalah di sini." Komentar Muqdad muncul setelah Damaskus pada Senin mengecam keras komentar-komentar oleh utusan baru itu bahwa perang saudara sudah terjadi di Suriah dan misinya adalah mengakhirinya. Muqdad mengharapkan Brahimi akan membantu memulai proses dialog nasional. "Tak akan ada pemenang di Suriah sementara Barat mencampuri. Suriah akan menang berkat rakyatnya, pemimpin dan pemerintahannya yang akan mengambil pilihan-pilihan tepat di tengah-tengah situasi sulit," katanya. (*)
Suriah Berjanji Kerja Sama dengan Utusan Baru PBB
Jumat, 24 Agustus 2012 5:24 WIB