Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat sebanyak 125 unit rumah tidak layak huni dibangun melalui program bedah rumah periode Januari-Juni 2025.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, program bedah rumah kerja sama Pemkab Banyuwangi dan Baznas dan penanganan tiap rumah berbeda tergantung kondisi masing-masing, ada rumah yang direhabilitasi total karena kondisinya sudah parah dan ada pula cukup direnovasi.
"Kami ingin program bedah rumah bisa terus berlanjut, sehingga menjangkau lebih banyak lagi rumah-rumah tidak layak huni milik warga yang masuk kategori prasejahtera," ujarnya di Banyuwangi, Kamis.
Sementara itu, Ketua Bidang Distribusi Baznas Banyuwangi Herman Suyitno mengatakan punya target 250 rumah tidak layak huni dibangun sepanjang tahun ini.
"Jumlah tersebut lebih banyak dari total tahun lalu, pada 2024 program bedah rumah kerja sama Pemkab Banyuwangi dan Baznas menyentuh 200 rumah warga," katanya.
Menurut Herman, program bedah rumah memberikan bantuan sekitar Rp10 juta untuk pembangunan atau renovasi tiap hunian, dan bantuan tersebut turut dibantu dengan swadaya masyarakat setempat.
"Selain bedah rumah, juga menginisiasi penyaluran bantuan bagi warga kurang mampu lainnya. Bantuan diberikan melalui pihak-pihak lain baik swasta maupun lembaga lainnya," katanya.