Pasar Tumpah di Jalur Ngawi-Madiun Rawan Kemacetan
Jumat, 17 Agustus 2012 17:02 WIB
Ngawi - Pasar tumpah yang ada di Kecamatan Karangjati dan Padas Kabupaten Ngawi rawan atau berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalur mudik Ngawi-Solo, terutama pada ruas Jalan Raya Ngawi-Caruban, Kabupaten Madiun.
"Kemacetan tersebut karena pedagang yang menggelar dagangannya di jalur itu kerap meluber hingga memakan badan jalan. Belum lagi, lalu-lalang pengunjungnya yang pada sepekan terakhir ini terus mengalami peningkatan signifikan," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi, AKP Gathut Bowo kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, kemacetan di perlintasan pasar tumpah itu biasanya terjadi pada pagi hari. Saat itulah, transaksi jual dan beli cukup ramai, terutama di sepanjang pleseran pasar dan pinggir jalan.
"Selain itu, lalu-lalang kendaraan pengangkut barang juga membuat arus lalu lintas di titik tersebut sering tersendat dan bahkan macet," kata dia.
Sebagai antisipasi kemacetan arus mudik, tutur dia, kepolisian setempat telah menerjunkan petugas lebih banyak lagi untuk mengatur arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Selain itu, polisi dengan menggandeng pemerintah daerah setempat melakukan sosialisasi dan penataan lapak pedagang dadakan yang memakan badan jalan.
AKP Gathut menilai, selain menimbulkan kemacetan, melubernya pasar tumpah di badan jalan ini juga membahayakan keselamatan pedagang sendiri. Bila sopir tidak waspada dengan penyempitan jalur, bisa saja menyebabkan kecelakaan.
Data Satuan lalu Lintas Polres Ngawi mencatat, terdapat lebih dari lima pasar tumpah yang rawan menimbulkan kemacetan di jalur mudik Ngawi. Di antaranya terdapat di jalur Ngawi-Caruban, Kabupaten Madiun, Ngawi-Maospati, Kabupaten Magetan, dan Ngawi-Mantingan.
Hanya saja, pasar tumpah di sepanjang jalan raya Ngawi-Maospati dan Ngawi-Mantingan dinilai tidak begitu rawan. Sebab, aktivitas perdagangannya relatif kecil dan lokasinya tidak berdekatan jalan raya. Pasar tumpah ini selain menjual bahan kebutuhan pokok, juga menjual pakaian dan barang lainnya.
Gathut menambahkan, selain memantau pasar tumpah, pihaknya juga mewaspadai perlintasan kereta api tidak berpalang pintu di wilayah Ngawi. Untuk pengamanan, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT KAI DAOP VII Madiun dan Pemda Ngawi.(*)