Pengadaan Beras Bulog Madiun Capai 90 Persen
Kamis, 16 Agustus 2012 12:53 WIB
Madiun - Pengadaan beras Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre IV Madiun, Jawa Timur, hingga awal bulan Agustus tahun 2012 telah mencapai 90 persen lebih dari target penyerapan tahun ini sebesar 58.000 ton setara beras.
"Serapan beras dan gabah petani ke Bulog Madiun hingga saat ini telah mencapai 54.330 ton setara beras. Jumlah serapan tersebut sekitar 93,7 persen dari target pengadaan beras tahun ini yang mencapai 58.000 ton," ujar Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun, Taufan Akip, Kamis.
Pihaknya optimistis target serapan tahun ini akan dapat tercapai hingga 100 persen. Apalagi sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun dan Ngawi masih akan melakukan panen padi pada akhir tahun ini.
Guna memperlancar proses penyerapan beras, Bulog Madiun terus menjalin komunikasi dengan para petani mitra di wilayahnya. Hingga kini terdapat sekitar 30 lebih petani mitra yang ada di wilayah Bulog Sub Divre IV Madiun, yang meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Ngawi.
Taufan menambahkan, saat ini stok di gudang Bulog Sub Divre IV Madiun mencapai 35.169 ton setara beras. Stok sebanyak itu cukup untuk menghadapi Lebaran, Natal, dan tahun baru mendatang.
"Bahkan stok tersebut tergolong aman untuk memenuhi kebutuhan raskin atau beras bagi masyarakat miskin hingga satu tahun ke depan," tambah Taufan.
Adapun untuk keperluan raskin, setiap bulannya, Bulog Sub Divre IV Madiun harus mendistribusikan jatah raskin sebanyak 2.776 ton. Jumlah tersebut untuk memenuhi pagu sebanyak 185.124 rumah tangga sasaran (RTS) di seluruh wilayah Bulog Madiun.
"Karena stok kami surplus. Bulog Madiun juga melakukan pengiriman beras atau "move" ke sejumlah daerah yang minim serapan seperti ke Papua dan Nusa Tenggara Timur," kata dia.
Selain raskin dan pengiriman ke daerah lain, bulog juga harus menyediakan beras cadangan guna mengantisipasi jika terjadi hal yang darurat, seperti bencana alam dan antisipasi gejolak harga pasar.
Adapun, cadangan beras pemerintah untuk situasi darurat mencapai 300 ton. Masing-masing kota dan kabupaten wilayah Bulog Madiun mendapat jatah 100 ton. (*)