Banyuwangi (ANTARA) - Lintas sektoral di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendeklarasikan "Gerakan Banyuwangi Positif" untuk menciptakan citra yang baik tentang Banyuwangi di ruang digital.
Kegiatan tersebut diinisiasi Pemkab Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, jurnalis dan penggiat media sosial yang tergabung dalam Komunitas Banyuwangi Positif ini melibatkan kolaborasi seluruh elemen, seperti organisasi IJTI, PWI, Banyuwangi Media Sosial Network, instansi pemerintahan hingga aparat TNI-Polri, tokoh agama, tokoh kemahasiswaan, NGO dan pengusaha.
Dalam deklarasi itu sepakat membangun ruang digital yang sehat melalui Gerakan Banyuwangi Positif, dan gerakan itu digagas sebagai upaya membendung penyebaran disinformasi dan hoaks di tengah masifnya arus informasi digital.
"Semua yang hadir sepakat untuk membendung disinformasi di era digital saat ini, Banyuwangi yang indeks pembangunan manusianya cukup pesat wajib kita jaga bersama-sama," kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra saat membuka forum group discussion (FGD) di Banyuwangi, Jumat.
Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers, Muhammad Jazuli menyambut baik inisiatif Banyuwangi karena keterlibatan lintas sektor merupakan pendekatan efektif dalam membangun etika ber-media.
"Ini sangat positif, semua unsur hampir ada untuk memberikan edukasi, pemahaman kepada semua pihak baik masyarakat, wartawannya, penggiat media sosial, konten kreator, termasuk institusi terkait untuk bisa membuat produk jurnalistik yang baik dan benar," katanya saat menjadi pemateri.
Jazuli juga berharap gerakan serupa dapat terus digencarkan dalam menjaga ekosistem informasi yang sehat dan bertanggung jawab.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso mengatakan forum itu menjadi ruang berbagi dan diskusi terbuka antar-elemen.
"Pemda siap mendukung untuk mewujudkan Banyuwangi menjadi daerah yang nyaman untuk beraktivitas di media sosial, semoga kegiatan ini tidak berhenti di sini," katanya.