London - Olimpiade London 2012 mengucapkan selamat tinggal pada Kamis dengan pesta lagu besar-besaran, menurunkan tirai penutup dengan gaya yang spektakuler pada Olimpiade yang memancarkan faktor perasaan baik di seluruh aspek. Upacara penutupan, yang berjudul "Simfoni Musik Inggris" merupakan perayaan yang menampilkan kehebatan dunia pop Inggris Raya, dengan Queen, Take That, dan Spice Girls menghentak Stadion Olimpiade, yang sedang dihiasi nyala kembang api. Ribuan atlet yang telah menghibur dunia selama Olimpiade London, menjulurkan tangan untuk mengambil gambar George Michael dan Fatboy Slim, yang tampil di pusat panggung raksasa berbentuk bendera Inggris Raya, Union Jack. Sementara itu, sekitar 80.000 penonton yang berada dalam suasana pesta, bernyanyi dengan suara keras, di saat berbagai gelombang warna menghiasi ayar-layar pixel di depan tiap-tiap bangku. Api Olimpiade perlahan-lahan padam dengan kesedihan yang dapat dirasakan di stadion, namun perasaan itu hanya berlangsung selama beberapa saat, sebelum legenda musik Rock, The Who, mengusir rasa duka dengan 'salvo terakhir' dari rentetan musik keras dan permainan kembang api. "Setelah 16 hari berkompetisi, kami ingin menyajikan perayaan mengenai semua yang baik perihal London, orang-orang Inggris, musik kami, dan kebudayaan kami," kata Kim Gavin, direktur artistik pertunjukan, sebelumnya. Para penonton telah diberitahu, bahwa akan ada lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia menyaksikan upacara tersebut. Pesta selama tiga jam itu dimulai dengan hitung mundur bergaya tahun baru pada pukul 09.00 malam waktu setempat (2000 GMT). Pada peran terbesarnya sampai saat ini, Pangeran Harry, yang berada di urutan ketiga singgasana penguasa Inggris, mewakili Ratu Elizabeth II dalam pertunjukan itu. Band periode 1980-an, Madness, memulai pesta dengan lagu mereka "Our House, sebelum vokalis The Kinks, Ray Davies, memainkan lagu cinta Londonnya "Waterloo Sunset," dengan para penonton yang menjadi penyanyi latar. Ketika atlet-atlet yang terpilih membawa bendera masing-masing negara memasuki stadion, mereka dialirkan sebagai satu kesatuan, beberapa atlet mengenakan medali-medali mereka dan yang lain berfoto ketika mereka berada di samping Union Jack. Terdapat satu upacara pengalungan medali terakhir - untuk juara maraton putra yang berlangsung Minggu, yang dimenangi pelari Uganda, Stephen Kiprotich. Sebuah tanda dari Olimpiade London, bahwa terdapat rasa antusias yang hangat yang diperlihatkan pada atlet, tanpa memandang asal negara. Annie Lennox tampil sebagai boneka hantu galleon, sedangkan DJ Fatboy Slim menampilkan mobil wisata Psychadelic yang berubah menjadi berbentuk gurita. Berikutnya Spica Girls menyanyikan medley lagu-lagu mereka sambil berputar mengelilingi stadion di atas taksi-taksi hitam khas London, sebelum bintang Oasis, Liam Gallagher, membuat para penonton melambaikan tangan saat ia menyanyikan lagu lawas "Wonderwall." Setelah terlihat gagal ketika menjadi peluru meriam manusia, komedian Monty Phyton, Eric Idle, menampilkan "Always Look on the Bright Side of Life". Penyanyi Queen, Freddie Mercury, kemudian terlihat di layar untuk menimbulkan kehebohan di kalangan penonton, sebelum bandnya muncul, dan menggebrak stadion dengan lagu "We Will Rock You." Ketika London 2012 dinyatakan usai, walikota London, Boris Johnson, menyerahkan bendera Olimpiade kepada Eduardo Paes, walikota tuan rumah Olimpiade 2016, Rio de Janeiro. Dipimpin oleh legenda sepak bola, Pele, kota Brazil ini kemudian memberi nuansa karnaval yang diharapkan dapat dirasakan dunia empat tahun lagi. "Ketika datang waktunya bagi kami - Inggris, kami melakukannya dengan benar," kata ketua panitia penyelenggara Olimpiade London, Sebastian Coe. "Semangat Olimpiade ini akan menginspirasi generasi." Presiden Komite Olimpiade Internasional, Jacques Rogge, menambahkan, "ini adalah pesta olahraga yang menyenangkan dan mulia," sebelum berkata, "saya mendeklarasikan pesta olahraga Olimpiade ke-30 ditutup." Ketika bentuk burung Phoenix terlihat berada di atas kaldron, yang terbuka seperti bunga, Take That membawakan lagu "Rule the World" di bawah naungan kembang api. Akhirnya upacara penutupan diakhiri dengan ucapan sedih "ah" dari para penonton, sebelum The Who menggenapi acara di malam itu. Seorang penonton bernama Jonathan Mann (51) berkata, "Tidak diragukan lagi, saya terpukau dengan seluruh acara Olimpiade. Seluruh semangat yang dimiliki negara ini fantastis. Ini benar-benar menakjubkan." (*)
Olimpiade London 2012 Berakhir Dengan Pesta Lagu
Senin, 13 Agustus 2012 8:44 WIB