Surabaya - Jumlah penghuni Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Kota Surabaya menjelang Hari Raya Idul Fitri kali ini melebihi kapasitas (overload) karena banyak gelandangan dan pengemis yang ditertibkan petugas. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Liponsos, Sri Supatmi, Jumat, mengatakan, banyaknya pengemis dan gelandangan yang berhasil ditertibkan petugas Satpol PP membuat Liponsos "overload". "Saat ini jumlah penghuni Liponsos sudah mencapai 1.014 orang. Sebelumnya hanya sekitar 900 orang, sedangkan kapasitasnya hanya mampu menampung 300 orang," ujarnya. Menurut dia, dari jumlah yang ada, sebanyak 800 orang adalah orang gila. Sedangkan sisanya adalah gelandangan, anak jalanan, hingga pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring oleh Satpol PP. "Kebanyakan mereka adalah warga luar kota," katanya menambahkan. Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono mengatakan pihaknya sudah menyarankan pemkot agar pintu-pintu masuknya gelandangan dan pengemis tepatnya di perbatasan agar terus dipantau. "Di terminal-terminal juga kami minta dipantau. Tapi kayaknya kurang maksimal sehingga terjadi drop-dropan pengemis dan gelandangan dari luar daerah," ujarnya. Selama ini, lanjut dia, hasil penertiban pengemis dan gelandangan yang dilakukan mengakibatkan Liponsos "overload". "Bahkan anggaran makan minum beberapa bulan ini di Liponsos naik drastis. Ini harus diawasi benar agar tidak disalahgunakan oleh pegawai di sana," katanya. (*)
Jumlah Penghuni Liponsos Surabaya Melebihi Kapasitas
Jumat, 10 Agustus 2012 15:35 WIB