Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau kebun tebu di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, dan optimistis bisa mewujudkan swasembada gula di Indonesia serta memperkuat ketahanan energi nasional.
"Target swasembada gula harus tercapai dalam empat tahun ke depan, namun itu tidak bisa dicapai oleh pemerintah sendiri, harus ada kolaborasi dari pusat, daerah, pelaku usaha, hingga petani," kata Mentan Amran, di Lumajang.
Mentan didampingi oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Plt Gubernur Jawa Timur, Bupati Lumajang, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, serta Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.
"Itu untuk fokus tebu, moga-moga dua tiga tahun, paling lambat empat sampai lima tahun Indonesia bisa meraih swasembada gula nasional, mudah-mudahan," ujarnya pula.
Mentan menyoroti penurunan signifikan produktivitas tebu nasional dibanding masa kolonial Belanda karena pada masa itu 1 hektare lahan tebu bisa menghasilkan 14 ton, namun saat ini produksi turun 4 ton per hektare, sehingga hanya 10 ton saja.
"Kami ingin mengembalikan masa kejayaan tebu saat kolonial Belanda. Kami akan terus kaji dan mudah-mudahan bisa ditingkatkan untuk mewujudkan swasembada gula," katanya.
Selain memenuhi kebutuhan gula konsumsi domestik, pemerintah juga menargetkan penguatan produksi gula untuk kebutuhan industri, sebagai upaya menekan ketergantungan terhadap impor. Selama dua tahun terakhir, impor gula nasional mencapai hampir Rp100 triliun, jumlah yang dinilai sangat membebani devisa negara.
Mentan juga secara simbolis menyerahkan bantuan program irigasi manis yang merupakan program unggulan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan tebu melalui sistem irigasi presisi dan hemat energi.
Dalam kunjungan kerja itu, Kementerian Pertanian menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan sektor perkebunan tebu sebagai pilar ketahanan pangan dan energi, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan nilai tambah bagi masyarakat pedesaan.