Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat letusan Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur teramati setinggi 800 meter di atas puncak saat erupsi pada Kamis petang.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pukul 17.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Menurutnya kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 178 detik.
Pada Kamis ini tercatat gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami empat kali erupsi sejak pukul 01.50 WIB dengan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 117 detik.
Kemudian erupsi kembali pukul 06.08 WIB dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik, erupsi ketiga terjadi pukul 12.31 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 124 detik.
Visual letusan ketiga erupsi Gunung Semeru tersebut tidak teramati, baru erupsi keempat pada pukul 17.43 teramati secara visual dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak.
Mukdas mengatakan Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.