Pemprov Jatim (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjajaki peluang kerja sama strategis dengan Pemerintah Hungaria di bidang pendidikan, teknologi, dan infrastruktur.
"Pertemuan ini cukup strategis karena kami saling memperkenalkan potensi dan menjajaki peluang kerja sama, mulai dari pendidikan hingga teknologi," kata Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat menerima kunjungan Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (4/6), seperti dikutip dari keterangan yang diterima pada Kamis.
Menurut Emil, kerja sama dengan berbagai negara, termasuk Hungaria, sangat penting untuk mendukung pengembangan Jawa Timur, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur.
Emil memaparkan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi terpadat kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 41,81 juta jiwa dan memiliki 38 kabupaten/kota, 666 kecamatan, dan 8.494 desa/kelurahan.
"Terima kasih kepada Ibu Dubes yang telah menyempatkan berkunjung ke Surabaya dan bahkan hari ini memberikan kuliah tamu di Universitas Airlangga," ujarnya dalam keterangan resmi.
Ia menambahkan bahwa sejak tahun 2013, Pemerintah Hungaria telah menawarkan program beasiswa Stipendium Hungaricum bagi mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia.
Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk melanjutkan studi dari jenjang S1 hingga S3 di Hungaria.
"Program ini memberikan beasiswa penuh kepada 110 mahasiswa setiap tahunnya, termasuk peluang bagi dosen untuk melanjutkan studi S3," kata Emil.
Emil juga mengapresiasi sudah adanya mahasiswa asal Jawa Timur yang berangkat ke Hungaria dalam skema student mobility serta berharap jumlah penerima manfaat program ini akan terus bertambah.
Selain bidang pendidikan, lanjut Emil, kerja sama juga berpotensi dikembangkan pada sektor teknologi informasi dan infrastruktur.
Hungaria dinilai memiliki pengalaman dan keunggulan dalam pengelolaan air bersih dan limbah, yang dapat dimanfaatkan melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
"Hungaria memiliki pengalaman dalam manajemen air bersih. Ini bisa dikaitkan dengan pengembangan kawasan industri atau penyediaan infrastruktur publik," katanya.
Menurut Emil, pemerintah Hungaria aktif dalam mendukung ekspansi perusahaan nasional mereka ke luar negeri, termasuk dengan menyediakan skema pembiayaan.
Sementara itu, Dubes Hungaria Lilla Karsay mengatakan kunjungannya ke Surabaya merupakan kali pertama setelah sembilan tahun bertugas di Indonesia.
Dia melihat potensi besar yang dimiliki Jawa Timur sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Surabaya dan Jawa Timur memiliki potensi strategis. Kami siap menawarkan berbagai peluang kerja sama, terutama di bidang pendidikan," ujarnya.
Dia menambahkan program beasiswa yang ditawarkan juga terbuka bagi kalangan dosen yang ingin melanjutkan studi doktoral di Hungaria.
Karsay optimistis pertemuan ini akan menjadi langkah awal yang produktif untuk mempererat hubungan bilateral, khususnya antara Jawa Timur dan Hungaria.