Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, menerapkan strategi 4K yakni Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif untuk mengendalikan laju inflasi menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H.
"Pemkab Lumajang terus memperkuat langkah pengendalian inflasi menjelang Hari Raya Idul Adha dengan menerapkan Strategi 4K," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Lumajang Hari Susiati usai mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara daring di Lumajang, Senin.
Menurut dia, strategi itu merupakan formula nasional untuk menjaga stabilitas ekonomi, menekan laju inflasi, serta meningkatkan daya beli masyarakat.
"Pemkab Lumajang terus memperkuat koordinasi lintas perangkat daerah untuk memastikan bahan pangan tersedia, harga tetap terkendali dan distribusi berjalan lancar. Selain itu, komunikasi publik juga akan ditingkatkan untuk mengantisipasi spekulasi pasar menjelang Idul Adha," tuturnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang telah menggelar Gerakan Pangan Murah pada 25 Mei 2025 dan harga komoditas pangan di Kabupaten Lumajang hingga kini masih dalam kondisi stabil dan aman.
"Kami juga rutin melakukan survei pasar setiap hari Jumat sebagai bentuk pemantauan langsung di lapangan. Langkah ini sangat penting untuk memastikan inflasi tetap terkendali dan masyarakat tidak terdampak secara ekonomi," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Noer Riana Sapta Poeji Rahaju.
Pemkab Lumajang berharap dengan langkah strategis dan terukur, stabilitas harga pangan menjelang Hari Raya Idul Adha dapat dijaga, sekaligus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam arahannya menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah menjadi tolok ukur kemajuan atau kemunduran suatu wilayah, kemudian juga mengingatkan daerah untuk waspada terhadap potensi gejolak harga akibat meningkatnya permintaan bahan pangan menjelang hari besar keagamaan.