Gubernur Jatim Minta Bea Impor Kedelai Gratis
Kamis, 26 Juli 2012 14:53 WIB
Madiun - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta kepada pemerintah pusat agar bea masuk impor kedelai mencapai Rp0 alias gratis guna menekan terjadinya kenaikan harga pada bahan baku utama tahu dan tempe tersebut akhir-akhir ini.
"Upaya jangka pendek untuk menekan harga kedelai saat ini adalah bea masuk kedelai impor harus nol. Sebab selama ini, kebutuhan kedelai nasional masih dicukupi dengan impor dari China. Sedangkan upaya jangka panjang adalah harus ada pusat kawasan tanaman kedelai di lahan kering Indonesia, seperti di Kalimantan Timur," ujar Soekarwo saat pembagian sembako gratis di Desa Nlanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jatim, Kamis.
Menurut dia, permasalahan utama kenaikan harga kedelai saat ini adalah tidak adanya stok di pasaran akibat petani enggan menanam kedelai. Petani saat ini lebih memilih menanam padi dan tebu karena lebih menguntungkan.
"Selain itu, wilayah Jawa Timur merupakan wilayah pertanian yang telah memiliki sistem irigasi teknis. Sehingga, dengan irigasi tersebut petani lebih memilih menanam padi dan tebu dari pada kedelai," kata dia.
Pemerintah Provinsi Jatim juga tidak dapat memberikan subsidi harga karena memang stok kedelai di pasaran saat ini sangat langka.
"Yang mau disubsidi itu apanya, barangnya saja tidak ada. Menurut saya, yang bisa disubsidi adalah biaya atau ongkos angkut terhadap sesuatu barang yang ada sehingga kenaikan harga dapat ditekan," terangnya.
Data Pemprov Jatim mencatat, saat ini, produksi kedelai di Jawa Timur sudah mencapai 360.000 ton per tahun. Sedangkan kebutuhannya mencapai 420.000 ton per tahun.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga sudah melakukan usaha menaikkan produktivitas kedelai dengan menanam varietas baru yaitu kedelai varietas Baluran. Dimana varietas ini produktivitasnya lebih tinggi, yakni 3-4 ton per hektare.
Sementara, Bupati Madiun Muhtarom juga telah mengimbau kepada petani untuk mengubah pola tanamnya ke palawija selama musim kering berlangsung.
"Diharapkan selama musim kemarau petani bersedia menanam kedelai atau tanaman palawija lain untuk menekan kekurangan air dan memutus siklus hama," kata Bupati Madiun.
Data Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura setempat mencatat, luas lahan tanaman kedelai di Kabupaten Madiun hingga saat ini telah mencapai lebih dari 7.792 hektare dengan hasil produksi sekitar 11.500,99 ton. (*)