TKI Asal Langkat Bekerja di Mancanegara 1.384 Orang
Rabu, 18 Juli 2012 15:31 WIB
Langkat, Sumut - Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mengirim tenaga kerja ke luar negeri, terutama ke Malaysia sebanyak 1.384 orang.
"Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Langkat itu paling banyak berasal dari kecamatan Hinai," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Langkat, Syaiful Abdi di Stabat, Rabu.
Ia mengatakan, TKI asal Langkat bekerja ke luar negeri itu menempuh prosedur secara resmi, sehingga keberangkatannya telah memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan.
TKI Kabupaten Langkat tersebut berasal dari kecamatan Hinai 148 orang, menyusul Tanjungpura 136 orang, Kutambaru 131 orang, Sei Lepan 98 orang dan Gebang 61 orang, katanya.
Sementara itu, kecamatan yang paling sedikit mengirimkan tenaga kerjanya yaitu Sirapit sepuluh orang, Padang TUalang enam orang, Pangkalan Susu tiga orang dan Pematang Jaya satu orang.
Syaiful Abdi menjelaskan, jumlah pencari kerja yang terdaftar sekisar 3.412 orang, terdiri dari laki-laki 1.293 orang dan perempuan 2.127 orang.
Jumlah angkatan kerja berusia produktif di atas 15 tahun hingga sekarang mencapai 488.274 orang, dengan perincian 315.485 orang laki-laki dan 172.789 orang perempuan.
Sedangkan pengangguran tercatat 42.424 orang yang terdiri atas pria 19.624 orang dan perempuan 22.000 orang, ucapnya.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Tengku Ismail dalam kesempatan terpisah mengungkapkan, sekitar 1.966 orang pencari kerja yang terdaftar.
Jumlah tenaga kerja yang belum ditempatkan sebanyak 760 orang, terdiri atas 163 orang laki-laki dan 597 orang perempuan.
Untuk penempatan kerja tahun 2011 ada sekitar 760 orang yang diterima, dengan rincian antarkerja lokal (AKL) sebanyak 49 orang, antarkerja antardaerah (AKAD) 78 orang, dan antarkerja antarnegara (AKAN) sebanyak 633 orang, katanya.
Sebanyak 633 orang itu dikirim bekerja ke negara Malaysia sedangkan 78 orang itu bekerja ke Batam Kepulauan Riau.
Ismail menjelaskan, jumlah pengangguran setiap tahunnya terus meningkat, sedangkan kesempatan kerja sangat terbatas.
Penyerapan tenaga kerja yang ada di wilayah Langkat, sangat minim, sebab tidak ada investor yang menanamkan modalnya ke daerah ini, katanya.(*)